Sukses

Kepala BNPB Tinjau Lokasi Banjir Sulsel Siang Ini

Berdasarkan laporan sementara, korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sulsel sudah mencapai lebih dari 20 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo melaporkan penanganan bencana banjir yang terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Doni akan bertolak ke Sulsel untuk meninjau langsung lokasi bencana.

"BNPB sudah mengirimkan tim semalam untuk melakukan penilaian. Pagi ini sudah ada yang berangkat. Siang ini juga saya akan berangkat ke Sulsel," ujar Doni di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Menurut dia, berdasarkan laporan sementara korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor itu sudah mencapai lebih dari 20 orang, ribuan orang mengungsi hingga belasan ribu terdampak. Doni mengebut pihaknya telah menyalurkan bantuan operasional di sejumlah Kabupaten di Sulsel.

"Kemudian mungkin siang ini sudah ada bantuan dari BNPB untuk operasional bagi kabupaten yang resikonya paling besar," ujar dia.

Setidaknya 26 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di 10 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan dalam beberapa hari ini. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPB) Sulawesi Selatan Syamsibar.

"Sebanyak 26 korban meninggal itu berasal dari tiga kabupaten masing-masing Kabupaten Gowa (12 orang), Jeneponto (10 orang) dan Maros sebanyak 4 orang. Jadi sampai saat ini data masuk yang kita rilis itu ada 26 orang korban meninggal dunia," katanya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/1/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

3.914 Kepala Keluarga Terdampak

Sementara itu data yang dirilis BPBD Sulsel melalui Crisis Media Center pemprov hingga 23 Januari 2019, pukul 23.10 WITA, total korban terdampak bencana banjir sebanyak 3.914 kepala keluarga (KK) atau 5.825 jiwa, 26 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, sakit 46 orang dan korban yang mengungsi 3.321 jiwa.

"Korban terdampak bencana yang mengungsi di atas 3.000 dan Alhamdulillah curah hujan sudah tidak seperti sebelumnya. Intensitasnya hujan sudah mulai menurun dan Bendungan Bili-bili elevasinya juga sudah turun dan berada dalam kondisi normal," kata Syamsibar.

Hingga (24/1) pukul 04.50 WITA , tinggi muka air Bendungan Bili-bili +99.45 (normalnya 99,50), volume air waduk sekitar 248.59 meter kubik inflow sekitar 246.66 meter kubik/detik serta outflow sekitar 246.70/detik. Dan status telah diturunkan menjadi di bawah normal dan tinggi bukaan pintu dikurangi menjadi 2.0 m.