Liputan6.com, Jakarta: Anggi Darmawan, korban pengeroyokan geng motor berpita kuning di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, dini hari tadi, akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam Jakarta, Jumat (13/4). Korban menderita luka parah di sekujur tubuhnya.
Menurut dokter, warga Kampung Bali Matraman itu mengalami penurunan kesadaran dengan drastis akibat luka yang diderita. Sementara rekannya, Dendi, masih menjalani perawatan intensif.
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Untung S Radjab menduga, ada keterlibatan oknum TNI Angkatan Laut. “Hal ini dipicu kasus tewasnya rekan mereka di kawasan Sunter pada 7 April lalu. Polisi masih mengumpulkan sejumlah alat bukti,” jelasnya.
Dini hari tadi, sekitar 200 pengendara sepeda motor berpita kuning melakukan berbagai tindak kekerasan di sejumlah tempat di ibu kota. Mereka berangkat dari kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Berikut ini lokasi penyerangan oleh geng motor tersebut.
Pukul 1.30 WIB, mereka menyerang di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di tempat itu, dua orang terluka dan satu unit mobil rusak. Pukul 1.40 WIB, mereka bergerak ke Mapolsek Metro Tanjung Priok dan melemparinya dengan berbagai benda.
Sekitar lima menit kemudian, geng motor bergerak ke Pasar Warakas, Jakarta Utara. Di tempat itu, satu warga terluka akibat tusukan senjata tajam. Lantas mereka bergerak menuju Jalan Warakas Raya.
Mereka sempat melakukan penganiayaan terhadap Nahrowi di Jalan Warakas, Tanjung Priok. Korban menderita luka tusuk di pinggang dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara.
Puku 2.00 WIB, geng motor menuju Pos Voker, Tanjung Priok, dan melukai seorang warga. Pukul 2.30 giliran mini swalayan 7-Eleven di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, diserang. Dua orang menderita luka bacok.
Terakhir, pukul 3.00 WIB, mereka menyerang Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Satu orang tewas dan seorang lagi terluka [baca: Geng Motor Serang Warga di Jalan Pramuka].(SHA)
Menurut dokter, warga Kampung Bali Matraman itu mengalami penurunan kesadaran dengan drastis akibat luka yang diderita. Sementara rekannya, Dendi, masih menjalani perawatan intensif.
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Untung S Radjab menduga, ada keterlibatan oknum TNI Angkatan Laut. “Hal ini dipicu kasus tewasnya rekan mereka di kawasan Sunter pada 7 April lalu. Polisi masih mengumpulkan sejumlah alat bukti,” jelasnya.
Dini hari tadi, sekitar 200 pengendara sepeda motor berpita kuning melakukan berbagai tindak kekerasan di sejumlah tempat di ibu kota. Mereka berangkat dari kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Berikut ini lokasi penyerangan oleh geng motor tersebut.
Pukul 1.30 WIB, mereka menyerang di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di tempat itu, dua orang terluka dan satu unit mobil rusak. Pukul 1.40 WIB, mereka bergerak ke Mapolsek Metro Tanjung Priok dan melemparinya dengan berbagai benda.
Sekitar lima menit kemudian, geng motor bergerak ke Pasar Warakas, Jakarta Utara. Di tempat itu, satu warga terluka akibat tusukan senjata tajam. Lantas mereka bergerak menuju Jalan Warakas Raya.
Mereka sempat melakukan penganiayaan terhadap Nahrowi di Jalan Warakas, Tanjung Priok. Korban menderita luka tusuk di pinggang dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara.
Puku 2.00 WIB, geng motor menuju Pos Voker, Tanjung Priok, dan melukai seorang warga. Pukul 2.30 giliran mini swalayan 7-Eleven di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, diserang. Dua orang menderita luka bacok.
Terakhir, pukul 3.00 WIB, mereka menyerang Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Satu orang tewas dan seorang lagi terluka [baca: Geng Motor Serang Warga di Jalan Pramuka].(SHA)
120413cgengmotor.mp4