Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR Ahmad Sahroni mengimbau perangkat lingkungan seperti pengurus RW aktif mendorong kemajuan ekonomi di lingkungannya.
Pengurus RW disarankannya mendatangi perusahaan-perusahaan yang berlokasi di daerah itu untuk membuka lapangan pekerjaan terhadap masyarakat sekitar.
Baca Juga
Hal itu dikemukakan Sahroni saat melakukan kunjungan di kawasan Pademangan Barat, Jakarta Utara, pada Kamis (24/1/2019).
Advertisement
Para kunjungan kerja Sahroni kali ini, salah seorang warga RT 05/13 bernama Muhammad Soleh Kawi menggambarkan lingkungan di RW tempatnya tinggal tak mengalami perubahan sejak lebih dari 10 tahun lalu.
"RW 13 keadaan tidak berubah jadi 10 atau 20 tahun kali sementara di sekeliling sudah banyak bangunan pabrik, ruko-ruko, ada perusahaan besar. Perkembangan ekonomi di sekitar tidak berdampak ke lingkungan masyarakat," keluhnya.
Menanggapi keluhan itu, Sahroni mewanti-wanti masyarakat tak hanya menyalahkan perusahaan di lingkungannya karena minim membuka lapangan kerja untuk lingkungan sekitar. Hal itu, dikarenakan berbagai faktor, termasuk kompetensi dan perilaku masyarakat yang akhirnya diterima bekerja di perusahaan tersebut.
"Di daerah rumah saya ada Astra, banyak pegawai yang ingin menyalurkan kerja, tapi tidak mumpuni proses persyaratannya. Ada yang melalui orang dalam bisa masuk, tapi sering bikin masalah, tiba-tiba gak pernah masuk, tiba-tiba maling. Itu jadi efek domino, di mana perusahaan bukan tidak mau ekonomi melekat ke satu daerah, tapi karena satu faktor itu," papar Sahroni.
Â
Maksimalkan Perusahaan
Politisi NasDem yang kini duduk sebagai wakil rakyat di Komisi III DPR ini menekankan, pengurus RW harus mampu memaksimalkan keberadaan perusahaan di lingkungannya untuk menyejahterakan masyarakat, baik pembangunan lingkungan maupun lapangan pekerjaan.
"RW harus lebih aktif menjemput bola untuk menyambangi masyarakat dan perusahaan yang mengelilingi daerahnya. Sambangi perusahaan-perusahaan, bikin surat pernyataan dari warga, RT, RW, bagaimana bisa dibantu lingkungan ini oleh perusahaan-perusahaan. Bantuan untuk masyarakat secara total bukan untuk pribadi," pesan Sahroni.
Sahroni mengajak masyarakat tak sekadar berani mengkritik pemerintah ataupun parlemen tanpa mau mengembangkan kemampuan dirinya. Dirinya menyayangkan bila di lingkungan setempat masih ditemukan pengangguran yang tak mau berusaha dan bermimpi besar menjadi orang sukses.
"Jangan hanya mengkritik tapi menjadi pengangguran. Jangan cuma gaya akhirnya premanisme terjadi di Jakarta Utara, merasa dirinya hebat, dikit-dikit ngeluarin parang. Sekarang enggak zaman, zamannya sekarang bagaimana masyarakat ada keuntungan dari perwakilan di daerahnya," ucap dia.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement