Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah ibu-ibu yang menjadi nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Kelurahan Marga Jaya, Bekasi, Jumat, 25 Januari 2019.
Di hadapan para nasabah program Mekaar, Jokowi meminta agar modal usaha yang telah diterima, disisihkan sebagian dengan cara ditabung.
"Saya senang jika ibu-ibu bisa menabung dari pendapatan usahanya. Kalau sudah ada pembukuan, nanti bisa dapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan harus lebih disiplin. Jika usaha bagus dan pembukuan juga bagus, maka bisa dapat KUR dari Bank," ujar Jokowi.Â
Advertisement
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan tiga kunci sukses bagi para ibu-ibu nasabah Mekaar, yakni jujur, disiplin dan kerja keras.
"Saya mau menggarisbawahi soal jujur, disiplin dan kerja keras. Itu kunci ibu-ibu untuk bisa naik ke jenjang yang lebih atas. Ingat, yang kita jual sekarang adalah kepercayaan," pesannya.
Disiplin dan kerja keras, lanjut Presiden, juga penting agar usaha bisa terus berjalan lancar. Usaha dengan modal pinjaman juga disebutnya perlu kedisiplinan karena nasabah harus bisa membayar pinjaman dari penghasilan yang disisihkan.
"Disiplin penting agar bisa dinilai baik oleh PNM. Kalau baik, naik (pinjaman) dari Rp3 juta ke Rp5 juta itu mudah. Kerja keras juga harus, karena tidak ada usaha yang semakin besar tanpa kerja keras," tutur Jokowi.
Dapat Bantuan KUR
Selain itu, Menteri BUMN Rini Soemarno juga meminta kepada para nasabah untuk naik kelas.
Rini mengisyaratkan, nasabah yang telah mendapatkan pembinaan dari PT PNM, akan mendapat biaya dan fasilitas KUR Mikro melalui sinergi dengan Himbara.
Sebagai catatan, PT PNM mendata jumlah penerima program Mekaar di Kota dan Kabupaten Bekasi sebanyak 1,02 juta nasabah, sedangkan untuk pendamping nasabah sebanyak 415 orang.
Untuk skala nasional, PT PNM mencatat, sebanyak 4,14 juta jiwa telah terdaftar sebagai penerima program Mekaar. Dan sebagai pendamping program, sebanyak 23.203 orang.
Advertisement