Sukses

Pasien DBD Membeludak, RSUD Kota Bogor Pinjam Velbed TNI

Puluhan pasien yang terserang DBD ditempatkan saling berhimpitan di ruang ICU, HCU, highcare unit, dan ruang observasi.

Liputan6.com, Bogor - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di Bogor, Jawa Barat, terus bertambah. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor kebanjiran pasien DBD.

Sebanyak 20 velbed (tempat tidur darurat) telah digelar di RS milik Pemerintah Kota Bogor tersebut. Velbed itu hasil pinjaman Batalion Kesehatan 1 Infanteri 1 Kostrad lantaran tempat tidur yang tersedia di RSUD telah penuh terisi.

"Karena tempat tidur penuh, terpaksa kami pinjam velbed di Batlyon Yonkes Ciluar," kata Eddy Darma, Kepala Bidang Medik RSUD Kota Bogor, Rabu (30/1/2019).

Puluhan pasien yang terjangkit akibat gigitan nyamuk aedes aegypty tersebut ditempatkan saling berhimpitan di ruang ICU, HCU, highcare unit, dan ruang observasi.

Selama satu bulan terakhir, RSUD merawat 197 pasien DBD, 73 di antaranya anak-anak. Dari jumlah itu, 101 merupakan warga Kabupaten Bogor dan 87 lainnya warga Kota Bogor.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, jumlah pasien DBD yang meninggal dunia sebanyak empat orang. Ketiga pasien di antaranya meninggal saat dirawat di beberapa rumah sakit di Kota dan Kabupaten Bogor

"Kalau yang dirawat di sini hanya satu orang yang meninggal dunia. Itu pun warga Kabupaten Bogor," ujar Eddy.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Yang Penting Sembuh

Sedangkan hari ini, jumlah pasien DBD yang datang ke RS tersebut ada dua orang anak dan harus dirawat di ruang ICU karena trombositnya tinggi.

"Kalau jumlah yang masih dirawat, saya enggak hapal karena banyak. Kemungkinan ada puluhan," ujar Edi.

Salah seorang orangtua pasien, Ayani (44), warga Cibitung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, membawa anaknya, Andika, yang berusia 8 tahun. Putra bungsunya dibawa ke RS karena sudah empat hari suhu tubuhnya panas dan demam.

"Sudah empat hari ini suhu badannya tidak turun-turun. Semalam malah naik terus. Tadi dicek sama dokter katanya positif DBD," ucapnya.

Ayani sempat dibuat panik lantaran beberapa rumah sakit yang ia datangi seluruh ruangannya terisi penuh, sementara kondisi anaknya sudah semakin parah.

Namun, akhirnya ia mendapat ruangan di RSUD Kota Bogor meskipun anaknya dirawat menggunakan velbed.

"Enggak apa-apa sih, yang penting dapat ruangan supaya anak saya cepat sembuh," kata dia.