Sukses

Top 3 News: JK Tegaskan Utang Negara Bukan untuk Foya-Foya

Top 3 news, Wapres Jusuf Kalla menyoroti soal utang negara. Menurut JK, berutang bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan selama negara memiliki kemampuan membayar.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam Top 3 news hari ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengungkapkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang masih harus diselesaikannya bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelang masa jabatan keduanya yang akan segera berakhir pada 20 Oktober 2019.

Di antara PR tersebut, JK menyoroti soal utang negara dan mengubah wajah Ibu Kota dengan pembangunan infrastruktur.

Bicara soal utang negara, Jusuf Kalla meminta masyarakat Indonesia untuk menyikapinya lebih bijak. Karena utang tersebut bukan digunakan untuk berfoya-foya, tapi juga diperlukan untuk membiayai hal-hal produktif seperti pembangunan infrastruktur yang ke akan berguna bagi masyarakat.

Jadi menurut Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini berutang bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan selama negara memiliki kemampuan membayar.

"Selama utang negara untuk hal-hal produktif, bukan sekedar untuk menggelar konferensi atau bangun kantor pemerintah, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut berpendapat, itu sah-sah saja," ungkap JK. 

Kabar lain yang tak kalah disorot soal kasus Buni Yani. Terdakwa pengedit video Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok itu menolak saat akan dieksekusi ke penjara, pada Jumat, 1 Januari kemarin. Dia menilai keputusan tingkat kasasi tidak jelas.

Dan apabila nantinya harus masuk penjara, Buni Yani ingin mendapat perlakuan adil seperti Ahok, yaitu ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 1 Januari 2019:

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Eksklusif Wawancara Jusuf Kalla: Utang Negara dan Rencana Usai Tinggalkan Istana

Masa jabatan Presiden Jokowi dan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) akan berakhir pada 20 Oktober 2019 mendatang. Duet kepemimpinan keduanya dalam menjalankan roda pemerintahan dinilai sejumlah pihak cukup kompak.

Dalam sebuah pertemuan, Jokowi bahkan sempat menyampaikan keinginannya untuk tetap bersama JK, bila dirinya dan KH Ma'ruf Amin, yang kembali maju sebagai calon presiden dan wakil presiden menang di Pilpres, April 2019 mendatang.

Pengalaman menjadi pertimbangan Jokowi untuk meminta JK tetap membantu meski kelak Kalla sudah tidak lagi menjabat wakil presiden.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Jika Masuk Penjara, Buni Yani Ingin Ditahan di Mako Brimob Seperti Ahok

Terpidana kasus pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Buni Yani ingin mendapatkan perlakuan adil jika nantinya harus dipenjara.

Salah satu tindakan adil yang diminta Buni Yani adalah penahanan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat. 

Buni Yani mengungkap alasan di balik keinginannya itu. Dia hanya ingin ditahan ditempat yang sama dengan mantan terpidana penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Dahsyatnya Banjir 2007 yang Tenggelamkan Jakarta

Selain sistem drainase yang buruk, banjir dipicu oleh derasnya hujan ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur. Belum lagi ditambah air laut yang sedang pasang.

Kondisi inilah yang menjadi gambaran Ibu Kota saat direndam banjir pada 1 Februari 2007 silam. 

Akumulasi dari semua itu mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir. Itu artinya, lebih dari separoh dari wilayah Ibu Kota terpapar banjir.

 

Selengkapnya...