Sukses

Mendagri: Teror Bakar Kendaraan di Jateng Dilakukan Organisasi Gelap

Teror pembakaran kendaraan di Jawa Tengah belakangan ini meresahkan masyarakat. Hingga saat ini, tercatat 26 kasus pembakaran di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, teror pembakaran kendaran yang marak terjadi di Jawa Tengah merupakan perbuatan organisasi gelap. Tjahjo yakin kelompok tersebut merencanakan aksi dengan terencana, sehingga berjalan mulus.

"Ini tidak ada kaitannya dengan dendam. Ini dilakukan oleh orang-orang yang enggak jelas apa motivasinya, tapi terorganisasi. Jadi, bisa masuk kelompok organisasi gelap," ucap Tjahjo di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Dia mengatakan, enam bulan lalu telah memerintahkan kepala desa untuk menggerakkan sistem siskamling. Hal ini diharapkan bisa mencegah teror.

"Karena sekarang ini muncul hal-hal yang tidak terbuka. Saya kira organisasi ini gelap, yang tujuannya mengganggu stabilitas," kata Tjahjo.

Teror pembakaran kendaraan di Jawa Tengah belakangan ini meresahkan masyarakat. Hingga saat ini, tercatat 26 kasus pembakaran di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah memerintahkan jajaran keamanan, seperti Polda dan Kodam, memasang kamera pengawas sebagai langkah antisipasi dan pemantauan teror pembakaran kendaraan. Dia juga menyarankan sistem siskamling digerakkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kantongi Identitas

Polisi sudah mengantongi identitas pelaku teror pembakaran kendaraan di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Teror pembakaran mobil dan sepeda motor oleh orang tak dikenal di Kota Semarang, Jawa Tengah, terjadi berturut-turut selama empat hari.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Syahar Diantono, mengatakan dalam melakukan aksinya, pelaku tidak sendirian alias berkelompok.

"Kalau data banyak di Semarang. Data sudah kita dapat. Sedang kita olah dari beberapa TKP," kata Syahar, Rabu (6/2/2019).

Menurut dia, tim khusus sudah dibentuk dari Polda Jateng maupun polres setempat untuk memburu dan menyelidiki teror pembakaran kendaraan. Bahkan, Densus 88 dan Mabes Polri ikut membantu.

Hasil analisis sementara tim, teror pembakaran mobil tersebut diduga sudah direncanakan oleh para pelaku. Tujuannya, untuk membuat warga resah.

 

Reporter: Rifqi Aufal Sutisna