Sukses

Usai Tak Menjabat Gubernur Jatim, Soekarwo Akan Tulis Buku dan Jadi Dosen

Pakde Karwo mengaku mendapatkan tawaran mengajar tentang ilmu ekonomi makro di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Soekarwo akan menulis buku dan menjadi dosen usai tak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur. Pria yang karib disapa Pakde Karwo itu akan meletakkan jabatannya pada 12 Februari 2019.

"Bukunya tentang strategi marketing usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jatim dan berdasar pengalaman selama ini," ujarnya saat ditemui usai silaturahim dan malam purna tugas di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam, 11 Februari 2019 seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan catatan, buku tersebut merupakan karya ke-8 Soekarwo usai meluncurkan 7 judul buku yang ditulis sebelumnya.

Terakhir, buku mengenai liberalisasi ekonomi berjudul "Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi" yang menganalisis dampak akibat globalisasi telah diluncurkan pada Oktober 2018.

Pada buku tersebut, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menyampaikan pesan atas kebijakan kepemimpinannya yang bersifat induktif.

Birokrat yang juga politikus Partai Demokrat itu berharap buku yang ditulisnya dapat mamberikan makna dan merupakan pertanggungjawaban pribadinya sebagai pemimpin yang diperintah konstitusi serta menjadi bentuk aktualisasi pribadi dalam menyikapi liberalisasi.

"Sekaligus mampu memperkuat pembangunan ekonomi dengan basis UMKM yang merupakan pondasi dalam membangun ekonomi untuk memajukan kesejahteraan umum dan berkeadilan," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jadi Dosen

Selain menulis buku, Pakde Karwo mengaku mendapatkan tawaran mengajar tentang ilmu ekonomi makro di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya.

"Saya ditemui rektor untuk mengajar, dan saya sudah mengiyakan," katanya tanpa menyebut nama universitas dengan alasan belum menerima surat keputusan mengajar.

Tak itu saja, mantan Sekdaprov Jatim tersebut juga telah diminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

"Saya pernah usul yang diajarkan di lapangan, kemudian disuruh pak menteri mengajar reformasi birokrasi, kemudian tentang pemerintahan," katanya.