Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa sang istri Ani Yudhoyono menderita kanker darah dan saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit National Universtiy, Singapura.
Doa untuk kesembuhan Ibu Ani Yudhoyono terus mengalir dari para sahabat. Tak hanya itu, doa pun dipanjatkan oleh anak-anak yatim di Desa Cempeudak, Aceh Utara.
Anak-anak itu memiliki kenangan tersendiri dengan sang mantan Ibu Negara saat SBY dan Ani Yudhoyono mengunjungi Aceh.
Advertisement
Dalam doanya, mereka memohon kepada Tuhan agar Ibu Ani segera sembuh dan dapat kembali beraktivitas.
Doa anak-anak yatim itu pun terekam dalam sebuah video yang diunggah politisi Partai Demokrat Andi Arief dalam akun twitternya @AndiArief_.
Malam ini, Dengan do’a tulus ikhlas dari anak Yatim Desa Cempeudak, Aceh Utara, yang sempat disinggahi Pak SBY & Bu Ani dalam Tour Aceh. Kami bermunajat; Semoga Allah SWT Berikan kesehatan kepada Ibu Ani agar bisa kembali beraktifitas menemani Pak SBY. Aaamin YRA._* pic.twitter.com/9GQmOg5was
— andi arief (@AndiArief__) February 11, 2019
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pernyataan SBY
SBY hari ini telah memberikan pernyataan resmi terkait sakit yang diderita istrinya Ani Yudhoyono. SBY mengatakan, Ibu Ani mengalami kanker darah.
"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di tanah air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah," kata SBY dalam keterangan video yang diterima Liputan6.com, Rabu (13/2/2019).
Saat ini, Ibu Ani tengah mengalami perawatan di Rumah Sakit National Universtiy, Singapura, sejak 2 Fenruari 2019.
"Ibu Ani menjalani medical treatment di Singapura atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia," kata SBY.
SBY mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan bantuan tim dokter kepresidenan dalam upaya perawatan Ibu Ani.
"Saya juga menyampaikan terimia kasih atas ucapan dan doa kesembuhan kepada Ibu Ani, yang disampaikan oleh para sahabat di tanah air yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Termasuk yang melalui media sosial," kata SBY.
Advertisement