Liputan6.com, Jakarta - Selain TNI AD, polisi juga menurunkan tim Labfor Bareskrim Polri untuk menyelidiki ledakan granat yang terjadi di Bogor, Jawa Barat.
Kejadian tersebut mengakibatkan dua anak meninggal dunia dan satu lainnya terluka parah. Ketiganya merupakan warga Kampung Wangun Jaya RT 02/06, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Baca Juga
Empat petugas Labfor Bareskrim Polri tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 14.15 WIB, Jumat (15/2/2019). Mereka kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara, tepatnya di rumah Mubarok, yang mengakibatkan salah satu korban tewas.
Advertisement
Kasubdit Bahan Peledak Puslabfor Polri Kompol Jakaria menyatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan jenis bom yang meledak itu, karena masih harus dilakukan serangkaian analisis dan uji laboratorium.
"Kita akan analisis dengan Jibom dan merekonstruksi kembali untuk menentukan granat jenis apa," kata Jakaria.
Namun, hasil kesimpulan sementara, ledakan itu berkekuatan high explosive dan umumnya digunakan TNI. Sebab, ada tiga orang korban dan dua di antaranya meninggal dunia.
"Kalau high explosive kan suhu panas tinggi di lubang bekas ledakan. Tapi kan yang kita selidiki apa yang meledak," ucap Jakaria.
Untuk mengetahui jenis bahan peledak tersebut, pihaknya sudah membawa serpihan bekas komponen granat dan residu yang menempel di dinding pagar untuk diuji laboratorium.
"Kita akan berkoordinasi dengan Jibom merekonstruksi kembali kira-kira jenisnya apa. Kalau hanya melihat serpihan, kita tidak bisa menentukan jenisnya apa," ujar Jakarta.
Dari pengamatan di lapangan, petugas terlihat mengukur kedalaman lubang lantai akibat dampak ledakan granat tersebut. Tak cuma itu, mereka juga mengambil sampel abu bekas ledakan yang menempel di dinding pagar rumah Mubarok.
Setelah itu, mereka mengamati serpihan bom granat dalam kantong plastik hitam yang dibawa petugas Polsek Cibungbulang.
Hingga pukul 15.20 WIB, tim Labfor Bareskrim Polri masih berada di lokasi kejadian. Beberapa di antaranya sedang meminta keterangan orangtua dari Ibnu Mubarok.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gara-gara Bermain Kaleng Susu
Sebelumnya, tiga anak terkena ledakan granat di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019) sekitar pukul 14.00 WIB. Satu orang bernama Muhammad Ibnu Mubarok (11) tewas di lokasi kejadian. Dua temannya, yakni Muhammad Doni (10) dan Khoirul Islami (10) terluka parah.
Doni akhirnya meninggal dunia pada pukul 21.00 WIB, saat menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang. Doni mengalami luka cukup parah di bagian kaki dan tangan.
Kejadian bermula saat Mubarok, Doni, dan Khoirul bermain kaleng susu berisi granat aktif. Mubarok kemudian mengeluarkan granat tersebut di samping rumahnya.
Setelah itu, ketiganya memainkan granat itu dengan cara dipukul-pukul dengan menggunakan batu hingga akhirnya meledak dan mengenai tubuh mereka.
Advertisement