Sukses

Jokowi Sudah Memaafkan CEO Bukalapak Achmad Zaky

Sebelumnya, Jokowi mengimbau masyarakat untuk berhenti melakukan uninstall Bukalapak.com.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memaafkan CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky. Ini disampaikan Jokowi usai bertemu Zaky di Istana Merdeka, Jakarta.

"Tadi sudah bertemu dan saya tidak ada perasaan apa-apa terhadap mas Zaky," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019). 

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Zaky. Jokowi mengaku hampir setiap hari dirinya bertemu dengan pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986 itu. 

"Sudah tiap hari ketemu," ujar Jokowi. 

Sebelumnya, Jokowi mengimbau masyarakat untuk berhenti melakukan uninstall Bukalapak.com. Mantan Wali Kota Solo ini bahkan meminta masyarakat beralih mendukung pengembangan Bukalapak, sebagai salah satu e-commerce di Tanah Air.

"Kita harus bijak dalam bersikap, matang dalam bersikap dalam setiap peristiwa apapun. Sebab itu, saya ajak hari ini untuk menghentikan, untuk setop uninstall Bukalapak. Setop!" kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, seluruh masyarakat harus mendukung dan mendorong anak-anak muda untuk melakukan inovasi. Termasuk mendorong UMKM yang selama ini bergelut di dunia offline menuju online.

"Kita harus dorong. Dorong anak-anak muda yang memiliki inovasi, memilki kreativitas untuk maju," ujarnya.

Jokowi menekankan, pemerintah tetap berkomitmen mendukung pengembangan e-commerce seperti Bukalapak, Gojek, Traveloka dan Tokopedia. Pemerintah, kata Jokowi, akan mendorong unicorn-unicorn Indonesia untuk berekspansi keluar negeri.

"Kita harus mendorong unicorn -unicorn Indonesia agar juga memiliki ruang untuk berkompetisi dengan negara-negara lain," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kicauan Zaky di Twitter

Dua hari lalu, Zaky berkicau di akun Twitternya soal bujet R&D. Zaky menyebut omong kosong Industri 4.0 jika bujet R&D Indonesia masih jauh dibanding negara lain. Dalam data yang dia sodorkan, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.

"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky.

Sontak, cuitan tersebut membuat heboh pendukung Jokowi di Pilpres 2019. Pendukung Jokowi tak terima Zaky menulis soal 'presiden baru' dan mereka menggaungkan #UninstallBukalapak.

Kaget dengan viralnya #UninstallBukalapak, Zaky menghapus cuitannya, kemudian meminta maaf kepada pendukung Jokowi. Dia mengaku menyesal dan khilaf serta minta dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya.

"Saya, Achmad Zaky, selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," ujar Zaky.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka