Liputan6.com, Jakarta - CEO Bukalapak Achmad Zaky menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Sabtu pagi kemarin di Istana Negara. Zaky hendak meluruskan ciutannya di media sosial yang menyinggung anggaran Riset dan Pengembangan atau research & development (R&D) Indonesia.
Kepada sejumlah awak media, dia mengaku telah meminta maaf secara pribadi terkait kegaduhan yang dibuatnya. Zaky pun mengapresiasi pemerintahan Presiden Jokowi yang ingin mewujudkan Indonesia maju dengan berbasis inovasi.
"Jadi saya mengucapkan terima kasih pada Presiden Jokowi yang mengundang saya. Saya pribadi mengucapkan minta maaf dan meluruskan cuitan saya. Saya mengapresiasi rancangan pemerintah suapaya Indonesia maju. Pemerintah sudah punya plan untuk memajukan Indonesia," kata CEO Bukalapak Achmad Zaky.
Advertisement
Lantas seperti apa sikap Jokowi usai bertemu dengan Achmad Zaky, selaku bos bukalapak.com?
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Memaafkan
Di mata Jokowi, sosok Achmad Zaky adalah pemuda dengan segudang pretasi. Saat ini persuahaan yang dipimpinnya menjadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia selain Traveloka, GoJek, dan Tokopedia.
Atas cuitan pendiri dan CEO Bukalapak itu di akun Twitternya, Presiden Jokowi memaklumi dan mengakui kekhilafan Zaky.
"Tadi sudah bertemu dan saya tidak ada perasaan apa-apa terhadap mas Zaky," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Dirinya bahkan mendukung betul Bukalapak, baik melalui regulasi maupun suntikan dana. Selain itu, sosok Zaky juga dijadikan contoh agar anak-anak muda Indonesia yang berprestasi bisa lebih banyak berinovasi dalam bidang apapun.
Ini ciutan CEO Bukalapak Achmad Zaky hingga menjadi isu panas. Pada 13 Februari 2019, Zaky berkicau di akun Twitternya soal bujet R&D.
"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky.
Advertisement
2. Hentikan Uninstall Bukalapak
Gerakan #UninstallBukalapak muncul dan menjadi trending di Twitter, usai Zaky menyinggung 'presiden baru' saat membahas revolusi industri 4.0. Hal ini membuat gerah para pendukung Jokowi di Pilpres 2019. Di sinilah awalnya mereka mulai menggaungkan #UninstallBukalapak.
Melihat gerakan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta semua pihak untuk menghentikan #UninstallBukalapak.
"Kita harus bijak dalam bersikap, matang dalam bersikap dalam setiap peristiwa apapun. Sebab itu saya ajak hari ini untuk hentikan, untuk setop (gerakan) uninstall Bukalapak. Karena kita harus dorong anak-anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas untuk maju," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku dirinya tak marah kepada Zaky terkait cuitannya yang ramai diperbincangkan. Jokowi pun mengajak agar semua pihak dewasa dalam bersikap.
3. Ungkap Anggaran Besar Dana Riset
Selain soal 'presiden baru', dalam isi ciutan Achmad Zaky juga diungkap soal Riset dan Pengembangan atau research & development (R&D) Indonesia.
Usai bertemu dengan CEO Bukalapak tersebut, Jokowi membeberkan berapa nilai anggaran R&D.
"Supaya kita semuanya tahu bahwa dana pengembangan dan riset kita ini sudah Rp 26 triliun," ungkap Jokowi usai bertemu CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Jokowi menyebut kemungkinan anggaran tersebut dapat bertambah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, anggaran R&D sudah menyasar kementerian lembaga. Dengan harapan, penggunaannya tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa.
"Agar arahnya itu jelas. Tembakannya tepat, sehingga inovasi negara ini bisa muncul, muncul, muncul, muncul," kata Jokowi.
Advertisement