Liputan6.com, Jakarta: Laksamana Sudomo lahir di malang, Jawa Timur, 20 September 1926. Ia dalah seorang petinggi militer yang sangat terkenal di masa Orde Baru.
Karier Sudomo dimulai dari dunia pelayaran yang dijajakinya selepas tamat dari pendidikan SMP pada tahun 1943. Ia mulai menapaki dunia militer dengan mengikuti pendidikan Perwira Special Operation dan kursus Komandan Destroyer Gdyna, Polandia. Sudomo menamatkan pendidikannya itu tahun 1958.
Prestasinya di dunia militer dan pelayaran membuat kariernya semakin cemerlang hingga menempuh pendidikan di luar negeri. Sudomo juga sempat mengikuti pendidikan di Lemhannas, Sekolah Para Komando KKO, dan SESKOAL. Sejumlah operasi militer di bawah komando presiden Sukarno juga pernah dijalankannya.
Misalnya, pertempuran di Laut Arafuru dan pembebasan Irian Barat. Dua perang itu menjadi cerita kesuksesannya dalam karier militer Sudomo. Karier militer dan politiknya terus berlanjut di era Soeharto.
Di masa pemerintahan Orde Baru ini, Sudomo tercatat pernah menjabat Kepala Staf TNI AL (1969-1973) dan Panglima Komando Pengendalian Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) tahun 1978-1983 yang bertugas memelihara stabilitas pascaorde baru. Nama Sudomo sering dikaitkan dengan sejumlah kasus dugaan pelanggaran HAM seperti kasus Talangsari. Terakhir Sudomo menjabat sebagai Ketua DPA.
Dikalangan pers Sudomo sangat akrab, dan terbuka. tidak hanya kehidupan politiknya, kehidupan pribadi Sudomo juga menjadi bahan perbincangan di kalangan pers. (ARI)
Karier Sudomo dimulai dari dunia pelayaran yang dijajakinya selepas tamat dari pendidikan SMP pada tahun 1943. Ia mulai menapaki dunia militer dengan mengikuti pendidikan Perwira Special Operation dan kursus Komandan Destroyer Gdyna, Polandia. Sudomo menamatkan pendidikannya itu tahun 1958.
Prestasinya di dunia militer dan pelayaran membuat kariernya semakin cemerlang hingga menempuh pendidikan di luar negeri. Sudomo juga sempat mengikuti pendidikan di Lemhannas, Sekolah Para Komando KKO, dan SESKOAL. Sejumlah operasi militer di bawah komando presiden Sukarno juga pernah dijalankannya.
Misalnya, pertempuran di Laut Arafuru dan pembebasan Irian Barat. Dua perang itu menjadi cerita kesuksesannya dalam karier militer Sudomo. Karier militer dan politiknya terus berlanjut di era Soeharto.
Di masa pemerintahan Orde Baru ini, Sudomo tercatat pernah menjabat Kepala Staf TNI AL (1969-1973) dan Panglima Komando Pengendalian Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) tahun 1978-1983 yang bertugas memelihara stabilitas pascaorde baru. Nama Sudomo sering dikaitkan dengan sejumlah kasus dugaan pelanggaran HAM seperti kasus Talangsari. Terakhir Sudomo menjabat sebagai Ketua DPA.
Dikalangan pers Sudomo sangat akrab, dan terbuka. tidak hanya kehidupan politiknya, kehidupan pribadi Sudomo juga menjadi bahan perbincangan di kalangan pers. (ARI)