Sukses

Sudomo, Ayah yang Disiplin

Kepergian Pangkopkamtib Laksamana Sudomo menyisakan duka mendalam bagi sanak keluarga. Kedisiplinan yang kerap dijunjung petinggi militer pada masa Orde Baru itu menjadi kenangan bagi putra-putrinya.

Liputan6.com, Jakarta: Kepergian Pangkopkamtib Laksamana Sudomo menyisakan duka mendalam bagi sanak keluarga. Kedisiplinan yang kerap dijunjung petinggi militer pada masa Orde Baru itu menjadi kenangan bagi putra-putrinya. Sebelum menghadap Sang Pencipta, tak ada pesan yang disampaikan lelaki yang biasa disapa Pak Domo itu.

"Pesan sih tidak ada. Kalau bapak itu lebih banyak memberikan contoh pada anaknya. Kita sebagai anak juga mengerti, apabila ada yang tidak disukai bapak, dengan sikap saja kita sudah mengerti apa yang dinginkan bapak. Yang pasti kita jaga nama baik bapak," ujarnya putri ketiga Pak Domo, Martini Yuanita Ampera Puteri di pemakaman ayahnya di Taman Makan Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).

Di mata Martini, sang ayah memiliki pribadi yang baik dan pendiam. Meski berlatar belakang militer, Pak Domo tetap memiliki selera humor.

"Pesannya yang terkesan, bapak meski pun lama di pemerintahan dia disiplin di kemiliteran, tetap saja memiliki sisi yang lucu. Pernah suatu ketika kita ingin nonton film, bapak sama anak-anaknya menulis judul film (terus) dikasihkan. Siapa yang mau ikut? Kalau mau ikut cek list dulu, kalau enggak ya udah," kenangnya. "Dan itu menurut saya sangat lucu, menggelikan, kenapa dengan anak sendiri harus seperti sistem protokoler," imbuhnya.

Martini mengaku, meski sudah lama mengalami penyakit stroke, sang ayah tak pernah mengeluh. Bahkan, penyakit sang ayah baru diketahui ketika sudah cukup parah.

"Bapak orangnya tak mau utarakan atau memberikan keluhan kalau sakit. Terakhir sebelum terkena stroke bapak pernah alami sakit ginjal dan itu pun sudah terasa sakit baru mengutarakan sakitnya," ungkapnya.(APY/ULF)
    Produksi Liputan6.com