Sukses

3 Fakta Terbaru Kebakaran Kapal di Pelabuhan Muara Baru

Polisi pun terus bergerak memeriksa penyebab kebakaran kapal yang terjadi di depan Kantor Syahbandar Pelabuhan Muara Baru.

Liputan6.com, Jakarta - Setidaknya 4 kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu 23 Februari 2019. Polisi pun terus bergerak memeriksa penyebab kebakaran yang terjadi di depan Kantor Syahbandar Pelabuhan Muara Baru.

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri pun diterjunkan ke Dermaga Pelabuhan Muara Baru untuk menyelidiki penyebab kebakaran kapal yang terjadi sekitar pukul 15.16 WIB itu.

Selain itu, polisi juga terus memeriksa saksi-saksi yang melihat kejadian terbakarnya 34 kapal nelayan tersebut. Sejauh ini, sudah 18 orang saksi telah dimintai keterangan oleh polisi.

Meskipun demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, peristiwa kebakaran kapal itu bisa dijadikan bahan evaluasi untuk Pemprov DKI dalam mengatasi kebakaran.

Berikut fakta-fakta terbaru 34 kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

1. Terjunkan Puslabfor

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri diterjunkan ke Dermaga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Senin (25/5/2019).

Tim itu akan berkutat pada Kapal Motor Artamina Jaya, yang diduga menjadi sumber api hingga membakar 34 kapal lainnya.

"Kemarin yang melakukan olah TKP baru dari Inafis. Sekarang Puslabfor," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priuk AKBP Reynold Elisa Hutagalung saat dihubungi Liputan6.com.

Reynold menerangkan, kemungkinan Puslabfor bakal mengangkat Kapal Motor Artamina Jaya ke daratan. Hal itu untuk mempermudah proses olah TKP.

"Kapal Artamina Jaya tampaknya bocor, sehingga perlu diangkat ke dok (darat) untuk olah TKP langsung," ucap dia.

 

3 dari 4 halaman

2. Periksa 18 Saksi

Menurut Kapolres Pelabuhan Tanjung Priuk AKBP Reynold Elisa, saat ini pihaknya juga tengah mendalami keterangan para saksi terkait kebakaran kapal. Jumlah pun sudah bertambah lebih banyak.

"Ada penambahan saksi. Sebelumnya 12 saksi. Kini 18 saksi," ucap Reynold.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono. Sejauh ini, sudah 18 orang saksi telah dimintai keterangan oleh polisi.

"Penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Priok sudah pemeriksaan 18 saksi," kata Argo.

Kata Argo, 18 saksi itu adalah yang mengetahui secara pasti kejadian tersebut. Di mana puluhan kapal terbakar.

"18 saksi ini saksi yang berkaitan dengan ABK kapal, kemudian juga tukang yang mengelas dan juga nanti ada regulator yaitu staf sabandar kemudian juga dengan pemilik, pemilik kapal yang lain. Ada 18 sudah kita lakukan pemeriksaan," bebernya.

 

4 dari 4 halaman

3. Dijadikan Bahan Evaluasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut peristiwa kebakaran kapal di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara dapat dijadikan bahan evaluasi untuk Pemprov DKI dalam mengatasi kebakaran.

Dia mengatakan selama ini mayoritas petugas pemadam kebakaran hanya berfokus pada kebakaran di daratan. Sedangkan peristiwa di Muara Baru terjadi di atas air.

"Kami dari sisi Pemprov sekaligus ini pelajaran. Kita perlu menambah lebih banyak kekuatan untuk memadamkan di air," kata Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan memadamkan kebakaran kapal memiliki tantangan yang besar. Seperti dalam proses pemadaman yang lebih panjang karena kapal memuat bahan bakar.

Karena hal itu, Anies masih menunggu hasil investigasi dari aparat penegak hukum mengenai peristiwa di Muara Baru.

"Kita kemarin mengerahkan semua tim pemadam kebakaran untuk memadamkan, memang tantangannya cukup besar karena banyak dari kapal-kapal itu yang memuat bahan bakar karena siap untuk digunakan berlayar," ucapnya.