Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menepis kabar adanya video viral di media sosial. Dalam video itu, ibu-ibu yang memprovokasi dengan menyebarkan kabar bahwa azan tak akan ada lagi jika Joko Widodo atau Jokowi terpilih di Pilpres 2019. Dia menilai hoaks tersebut perlu diluruskan.
"Ya namanya saja hoaks. Itu kan tidak mungkin lah itu," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Baca Juga
JK yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menegaskan hal tersebut tidak mungkin terjadi. Sebab calon wakil Presiden yang digandeng oleh Jokowi adalah seorang Rais Aam PBNU.
Advertisement
"Apa lagi kan wakilnya Pak Ma'ruf Amin Ketua MUI. Bagaimana bisa jadi Ketua MUI melarang azan, di mana logikanya," ucapnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi merasa resah dengan fitnah dan berita tidak benar atau hoaks yang bertebaran menjelang Pilpres 2019. Jokowi lalu menyinggung tentang fitnah yang menyatakan apabila dirinya terpilih lagi menjadi Presiden, maka tak ada lagi suara azan.
"Buanyak sekali (fitnah dan hoaks). Ada katanya nanti kalau Presiden Jokowi menang (Pilpres), enggak boleh azan. Ini kebangetan," kata Jokowi hal tersebut dikatakan saat menyerahkan 1.500 sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).
Jangan Percaya Hoaks
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar masyarakat tak mudah percaya dengan fitnah dan hoaks yang bertebaran saat ini. Jokowi tak ingin pesta demokrasi membuat persaudaraan dan persatuan bangsa menjadi terpecah.
"Dengerin fitnah-fitnah nggak usah, dengar hoaks nggak usah, ramenya ramai fitnah, ramai hoaks, kabar-kabar bohong banyak sekali dan jangan didengarkan," ujar Jokowi.
Seperti diketahui, baru-baru ini ada video viral yang beredar di media sosial. Dalam video itu, beberapa ibu-ibu yang memprovokasi dengan menyebarkan kabar bahwa azan tak akan ada lagi jika Jokowi terpilih di pilpres.
Reporter : Intan Umbari Prihatin
Advertisement