Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Syahrini hari ini dikabarkan melepas masa lajang menikahi pujaan hatinya, Reino Barack. Namun, jauh sebelum menikah hari ini, Rabu (27/2/2019), Syahrini sempat beberapa kali menuai kontroversi.
Aksi-aksi kontroversial Syahrini beberapa kali ramai diperbincangkan jagat maya. Salah satunya adalah saat dirinya berpose asyik di pinggir jalan tol Surabaya, Jawa Timur.
Kala itu, ia memajang foto di akun media sosial miliknya menggunakan pakaian serba hitam di pinggir jalan tol. Netizen kemudian beramai-ramai mengomentari foto Syahrini tersebut.
Advertisement
Selain itu, ada pula foto Syahrini yang tengah berpose di Berlin Holocaust Memorial, Jerman. Seperti diketahui, Berlin Holocaust Memorial merupakan monumen untuk mengenang pembantaian jutaan Yahudi yang dilakukan oleh NAZI yang dipimpin Adolf Hitler.
Tak hanya foto, nama Syahrini pernah disebut saat kasus penipuan haji dan umrah First Travel terbongkar. Syahrini sidang kasus First Travel di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Senin, 2 April 2018.
Dia hadir sebagai saksi dengan terdakwa Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki.
Berikut aksi dan kontroversi Syahrini dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Foto di Pinggir Jalan Tol
Syahrini mengunggah foto dirinya mengenakan pakaian serba hitam, lengkap dengan topi serta kacamata hitam ke akun Instagramnya.
Dalam foto tersebut, Syahrini terlihat berada di pinggir jalan. Pemilik jargon sesuatu ini tersenyum meski tak ke arah kamera.
"Melangkah Manjaahh Di Jalan ToL Surabayaahh ...Yaaaaa...Khaaaaannn !" tulis Syahrini sebagai keterangan foto.
Melihat tingkah Syahrini tersebut, warganet pun langsung membanjiri kolom komentar milik mantan teman duet Anang Hermansyah ini. Mereka pun melontarkan protesnya atas perbuatan Syahrini. Namun tak sedikit juga yang meledeknya akan menjadi Duta Jalan Tol.
Ramainya pemberitaan mengenai hal ini, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur akhirnya angkat bicara. Wakil Direktur Ditlantas Polda Jawa Timur, AKBP Muhammad Aldian, mengatakan pihaknya akan menegur manajemen Syahrini.
"Itu kalau ada izinnya enggak masalah. Tapi kalau tidak ada izinnya jelas dilarang, melanggar Undang-Undang tentang jalan," ujarnya pada Kamis, 8 Maret 2018.
Setelah penelusuran, pihak Ditlantas Polda tak menemukan izin dari pengelola tol untuk Syahrini melakukan aksi di pinggir ruas jalan tol Waru-Juanda. Pihak Kepolisian pun siap untuk memberikan teguran pada pemilik jargon sesuatu tersebut.
"Untuk sementara, mungkin akan kami peringatkan manajemennya," lanjut AKBP Muhammad Aldin.
Tak tinggal diam, Syahrini turut bicara. Syahrini mengaku kala itu dirinya memang sengaja turun di jalan tol untuk berfoto. Pelantun "Aku Tak Biasa" itu merasa tertarik dengan sebuah jembatan yang berada di dekat tol tersebut.
"Dari jauh aku lihat ada jembatan kok bagus banget untuk spot foto. Aku ngomong ke seketarisku mau berhenti 3-5 menit untuk foto," ungkapnya.
Menurut Syahrini, kala itu jalanan tol yang dilaluinya sedang dalam kondisi sepi. "Sepi, kosong, kupikir juga aman kan sudah ada pengawalan di depan. Aku merasa turun 3-5 menit itu enggak masalah," paparnya.
Kala itu Syahrini merasa aman lantaran dirinya pergi dengan pengawalan atau biasa disebut voorijder.
"Kupikir, berhenti di bahu jalan itu tidak melanggar undang-undang sepanjang kita ada yang mengawal dan tidak lama durasinya," sambungnya.
Syahrini juga mengaku dirinya tidak tahu menahu jika ada aturan undang-undang untuk berhenti di pinggir jalan. Yakni UU no. 38 tahun 2004 mengenai aturan di jalan yang mana jika tidak ada masalah darurat, tidak boleh berhenti di bahu jalan.
"Bapak-bapak Jasa Marga, mohon maaf nih kalo Incess salah sebelumnya. Karena aku tidak mengetahuinya dan awam sekali mengenai undang-undang itu," jelasnya.
Di sisi lain Syahrini pun mengakui kesalahannya dan kelalaiannya sudah dengan sengaja berfoto di bahu jalan tol tanpa izin.
"Barangkali dalam hal ini aku salah, aku minta maaf pantasnya," katanya.
Â
Advertisement
2. Berpose di Berlin Holocaust Memorial
Di akun Instagram pribadinya, Syahrini membagikan pengalaman baru menjejakkan kaki ke Jerman. Seperti biasa, dengan gaya khasnya Syahrini menceritakan kepada followers bahwa dirinya sedang berada di Berlin Holocaust Memorial.
Seperti diketahui, Berlin Holocaust Memorial merupakan monumen untuk mengenang pembantaian jutaan Yahudi yang dilakukan oleh NAZI yang dipimpin Adolf Hitler.
Mungkin Syahrini lupa atau tidak tahu dengan rekam jejak hitam lokasi tersebut. Layaknya sedang bertamasya, Syahrini dengan santai melakukan swavideo dan swafoto dengan menyebut keindahan Holocaust tersebut.
"Foto bisa ya? Bagus ya, di tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu," ujar Syahrini.
Warganet pun bereaksi keras dengan unggahan Syahrini. Berbagai komentar miring langsung membanjiri kolom komentar mantan pasangan duet Anang Hermansyah tersebut.
Syahrini kemudian mencoba memberikan klarifikasinya melalui unggahan di Instagramnya. Syahrini mengatakan bahwa hal tersebut adalah kesalahpahaman.
"Saya Memahami Kritikan Tentang Posting Instagram Saya Dari Peringatan Holocaust di Jerman! Tetapi saya ingin menjelaskan kepada semua orang bahwa saya benar-benar tidak pernah bermaksud untuk tidak menghormati atau menyinggung siapapun atau agama siapa pun," tulis Syahrini di unggahan Instagramnya, pada Sabtu, 24 Maret 2018.
Syahrini mengakui keinginannya untuk mengabadikan momen saat dirinya berada di Holocaust Memorial. Namun belakangan ia menyadari bahwa sikapnya memang tidak patut.
"Saya pergi ke Memorial sebagai turis dan, seperti begitu banyak turis lain di sana, saya kagum pada desainnya dan ingin mengambil gambar dan video, Saya sekarang mengerti bahwa ini tidak pantas," aku Syahrini.
Soal penggunaan kata "bagus" di video tersebut juga dikatakan Syahrini bahwa hal tersebut tertuju kepada desain bangunannya, bukan tragedi Holocaustnya.
"Dalam video yang saya posting di Instagram yang telah menyebabkan begitu banyak kontroversi, saya tidak bermaksud mengatakan "BAGUS" (bahasa Indonesia untuk "Nice!") Untuk merujuk pada Holocaust, Tetapi untuk desain Memorial yang mengesankan!," kata Syahrini lagi.
Syahrini juga menyayangkan hal tersebut justru menimbulkan kesalahpahaman yang berujung kontroversi.
"Sayangnya, yang lain belum akurat dalam membaca apa yang sebenarnya saya katakan dan maksudkan. Tentu saja, Holocaust adalah tragedi yang mengerikan dan menakutkan - dan Holocaust Memorial berfungsi sebagai pengingat bagi kita semua betapa pentingnya menentang semua bentuk secara agresif kebencian," lanjut Syahrini.
Di akhir tulisannya, Syahrini berharap agar hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk orang lain.
"Saya telah belajar dari pengalaman ini dan saya harap orang lain telah belajar dari pengalaman saya juga!" tulisnya lagi.
Â
3. Jadi Saksi Kasus First Travel
Artis Syahrini menghadiri sidang kasus Firt Travel di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Senin, 2 April 2018. Dia hadir sebagai saksi dengan terdakwa Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki.
Syahrini datang dengan ditemani pengacaranya, Hotman Paris Hutapea. Di ruang pengadilan, dia menjawab secara detail setiap pertanyaan yang diajukan majelis hakim maupun jaksa penuntut umum.
Dalam kesaksian, Syahrini mengaku hanya satu kali berangkat umrah menggunakan jasa First Travel. Tepatnya pada 26 Maret 2016.
Syahrini menjelaskan, saat itu dia berangkat bersama 12 orang rombongan, terdiri dari ibunya, keponakan hingga pembantu. Saat itu membayar dia Rp 167 juta. Belakangan bertambah satu orang staf Syahrini. Dia pun menambah biaya sebesar Rp 30 juta. Total nilai yang disetorkan menjadi Rp 197 juta.
"Jadi 13 orang yang ikut umrah," ujar dia.
Syahrini memperoleh paket VVIP. Selama 9 hari berwisata religi. "Empat hari di Mekah, tiga hari di Madinah dan dua hari di Turki," ujar dia.
Syahrini menjelaskan, selama dua hari harus mem-posting seluruh kegiatan ke akun instagram pribadinya. Saat diunggah, tidak ada kata-kata khusus yang diminta. Hanya saja, menggunakan hastag atau tagar #FirstTravel.
"Dilakukan setelah sampai Mekah, Madinah dan Istanbul," ucap dia.
Selain itu, dia diwajibkan berfoto dan mewawancara beberapa jemaah. Hal itu juga tertuang dalam MoU bersama First Travel.
"Yang berurusan adik saya dengan First Travel. Adik saya membuat MoU. Saya tidak tahu-menahu," tutup dia.
Advertisement