Liputan6.com, Jakarta - Bendahara Apel dan Kemah Pemuda Islam 2017, Ahmad Fanani kembali mangkir dari panggilan penyidik Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
"Ketua panitia sekaligus bendahara (Ahmad Fanani) yang dipanggil tidak datang," kata Kasubdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti, Kamis 28 Februari 2019.
Sedianya Fanani dan beberapa panitia dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi dana kemah pada Kamis 28 Februari 2019. Panitia acara yang dipanggil ialah Abdul Rahman Syahputra Batubara dan Virgo Sulianto Gohardi. Keduanya juga mangkir.
Advertisement
"Tidak hadir di panggilan kedua. Kami belum dapat konfirmasinya juga," kata Bhakti.
Meski demikian, Bhakti menyebutkan ada satu orang saksi yang memenuhi panggilan penyidik. Dia adalah seorang saksi dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tapi, Bhakti tidak merinci siapa sosok yang dimaksud.
"Kalau saksi yang dari Yogyakarta ini hanya klarifikasi saja terkait kegiatan riil," pungkasnya.
Belum Ditemukan Kerugian Negara
Sementara terkait jumlah kerugian negara, Bhakti belum bisa membeberkannya. Ia mengaku masih berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengungkap kerugian negara pada kasus dana kemah.
"Masih rapat-rapat terus. Kayaknya mereka (BPK) juga ada tekanan dari pimpinan mereka. Kalau kami enggak akan mengeluarkan estimasi meskipun sudah kelihatan (jumlah kerugian negaranya)," pungkas Bhakti.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menduga ada perbuatan melawan hukum pada kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta pada Desember 2017. Polisi mencium aroma korupsi pada kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia dari Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani, Ketua Kegiatan dari GP Ansor Safaruddin, dan Abdul Latif dari Kemenpora.
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement