Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak pemilik media arus utama turut berperan aktif memerangi hoaks. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan rapat kerja nasional atau rakernas Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat.
"Teman-teman dari media arus utama mari kita bekerja sama bentuknya seperti apa ayo kita rembukan memerangi hoaks," kata dia, Jumat (1/3/2019).
Baca Juga
Rudiantara mengatakan, informasi hoaks semakin banyak. Hal itu berdasarkan penyisiran komunikasi dan informatika (kominfo), serta laporan yang dikirimkan oleh masyarakat setiap harinya.
Advertisement
Masalahnya, Kominfo mengalami kendala ketika melakukan klarifikasi dan validasi. Itu memakan waktu yang cukup lama.
"Tiap hari kominfo mengeluarkan laporan melalui situs www.stophoaks.id tapi kan kalau kami melakukan cap bahwa ini hoaks harus kami lampirkan faktanya apa, agar jangan nanti kominfo dibilang hoaks sama dia. Nah alau validasinya dilakukan di lingkungan kominfo itu cepat, tapi di luar itu kan perlu waktu," ucap dia.
Karenanya, Rudiantara mengatakan pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam memerangi hoaks. Ia membutuhkan pihak-pihak lain. Diantaranya yang diharapkan adalah pengelola media arus utama.
Menurut laporan Edelman Trust Barometer Global Report 2018 peningkatan kepercayaan atau trust barometernya terhadap media arus utama di Indonesia terus naik. Bahkan, berada diurutan nomer dua.
"Indonesia nomor 2 setelah tiongkok, tiongkok kalah politiknya tapi trustnya itu demikian tinggi," ucap dia.
Rudi pun mengajak adanya kerjasama sama dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
"Bagaimana bentuknya? Silakan ayo kita rembuk, kalau perlu saya fasilitasi di kantor juga enggak papa," tandas dia.
Â
Kongres AMSI
AMSI menggelar Rapat Kerja Nasional atau rakornas selama dua hari di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat. Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, mengatakan rakornas ini difokuskan untuk menyusun agenda bisnis media digital sepanjang 1 tahun ke depan.
"Raker hingga besok itu lebih ke arah menyusun program supaya keanggotaan kita memahami DNA bisnis media online," kata dia, Jumat (1/3/2019).
Wens mengatakan, raker dilaksanakan untuk kepentingan industri media digital. Dia mengambarkan, saat ini media telah berubah. Dari sisi konten misalnya, begitu banyak medium yang memberikan pesan.
"Bukan hanya kita yang menyampaikan berita kepada publik tapi begitu banyak juga tempat begitu banyak orang menulis berita. Itu dari sisi konten," ucap dia.
Selain itu, dia menambahkan, perubahan juga terjadi dari sisi bisnis.
"Kalau dulu orang mungkin harus iklan di tv, iklan di koran untuk menyampaikan ke khayalak ramai. Hari ini banyak brand ketemu dengan konsumennya. Kita menjadi wartawan di tengah suasana seperti itu. Di tengah begitu banyak, bukan hanya kita penyampai pesan itu. Kita ada di laut luas," terang dia.
Rakornas dihadiri anggota asosiasi media siber di seluruh Indonesia. AMSI akan memberikan edukasi untuk para pemilik media agar bersaing di era yang baru ini.
Nantinya juga, para bos media akan diberi ruang untuk berkomunikasi dengan pengusaha startup guna mengembangkan bisnis.
"AMSI dalam beberapa program lebih fokus soal monetisasi perusahaan. AMSI pusat akan membantu menjadi penyambung lidah antara media daerah, Dewan Pers, dan pemangku kebijakan selevel kementerian," tutup dia.
Â
Advertisement