Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menanggapi video berisi seorang perempuan diduga melakukan black campaign atau kampanye hitam. Dalam video itu, perempuan tersebut menyebut Presiden Jokowi akan menghapus pendidikan agama.
"Tidak benar itu! Enggak ada penghapusan," kata Muhadjir di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini memastikan pesan yang disampaikan perempuan itu bohong atau hoaks. Termasuk pernyataan bahwa pondok pesantren akan menjadi sekolah biasa jika Jokowi terpilih kembali sebagai presiden di Pilpres 2019.
Advertisement
"Iya (hoaks)," singkatnya.
Muhadjir menjelaskan, Jokowi justru akan membuat UU Pondok Pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan pondok pesantren. Dengan begitu, tidak benar jika ada tuduhan pondok pesantren akan diperlemah oleh Jokowi.
"Dengan ada rencana membuat UU Pondok Pesantren berarti kan kuat," ujar Muhadjir.
Penggalan video seorang perempuan diduga melakukan black campaign dengan durasi 00.45 detik beredar luas di kawasan Makassar. Seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya itu berbicara mengenai pendidikan agama yang akan dihapus oleh Jokowi.
Â
Belum Diketahui Lokasinya
Namun belum diketahui lokasi pastinya, apakah di Sulawesi Selatan atau bukan. Perempuan dalam video tersebut mengenakan jilbab oranye dan pakaian dengan bergambar padi serta dua bulan sabit, mirip lambang salah satu partai politik.
Berikut isi pembicaraan video itu:
"Kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita. Walau kita yang tidak menikmati, tapi 10, 5 tahun ke depan ini apa kita mau pelajaran agama di sekolah dihapus oleh Jokowi bersama menteri-menterinya. Itu kan salah satu programnya mereka. Yang pertama pendidikan agama dihapus dari sekolah-sekolah. Terus rencana mereka, menggantikan pesantren menjadi sekolah umum".
Reporter: Titin Supriatin
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Advertisement