Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan kegiatan cetak sawah baru selain gencar mengoptimasi lahan rawa. Hal ini untuk mewujudkan nawacita Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan persiapan menuju lumbung pangan dunia tahun 2045.
Diketahui, hingga pemerintahan Jokowi- JK berakhir, yang ditargetkan cetak sawah 1 juta hektare. Saat ini ternyata telah terwujud bahkan berlebih menjadi 1,16 juta hektare. Jumlah ini terbagi atas 900 ribu hektare dari optimalisasi lahan, dan lebih dari 211 ribu hektare dari cetak tanah baru.
Baca Juga
Kegiatan cetak sawah Kementan melalui Direktorat Jenderal Sarana dan Prasana Pertanian terbagi dua. Pertama cetak sawah yang sebenarnya, dalam arti mengubah lahan tidur menjadi sawah serta optimalisasi lahan.
Advertisement
“Saat ini perluasan areal luas lahan sudah mencapai 900 ribu ha. Kita memang lebih banyak membuka lahan rawa. Perluasan areal sawah yang 1 juta hektare tersebut, 90 persennya dari optimasi rawa. Untuk saat ini, kegiatan cetak sawah sudah hampir 200 ribu ha. Jadi sudah lebih dari 1 juta ha,” terang Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Indah Megahwati, Kamis (7/3).
Optimalisasi lahan yakni menambah areal luas tanam melalui optimalisasi lahan yang tidak produktif. Cetak sawah baru dilakukan bekerjasama dengan TNI di lahan-lahan tidur di luar Jawa antara lain Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), Pulau Kalimatan, dan Papua.
"Meskipun alih fungsi lahan terus berlanjut dan pertumbuhan penduduk sejak pemerintahan Jokowi-JK yang mencapai 12,8 juta jiwa dibanding tahun 2014, capaian produksi pertanian saat ini justru meningkat," ungkap Indah.
Tambahan konsumsi sebesar 1,7 juta ton pun dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri. Ini dapat dicapai karena salah satunya karena bertambahnya luas tanam melalui optimalisasi lahan dan cetak sawah baru.
Indah mencatat perluasan dan optimasi lahan pada 2018 mencapai 1,16 juta hektare. Ini naik 358 persen dibanding 2013. Karenanya, kegiatan ini akan terus berlanjut mengingat manfaatnya untuk kedaulatan pangan di Nusantara.
Pelaksanaan kegiatan cetak sawah di Kementan pada 2015-2018 serta prakiraan kontribusi untuk penambahan produksi padi mencapai hampir 211 ribu ha lebih. Dengan kontribusi padi nasional sekitar 1,263 ton. Ini lantaran setiap sawah baru yang telah siap tanam langsung dimanfaatkan oleh petani.