Liputan6.com, Jakarta Dinas Perhubungan Kota Tangerang akan mengurangi penggunaan lampu lalu lintas atau traffic light dalam mengatasi kemacetan di wilayah tersebut. Khususnya untuk jalur perbatasan Tangerang-Jakarta, seperti Jalan Daan Mogot dan Ciledug.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Saeful Rohman mengatakan, nantinya sebagai pengganti penggunaan traffic light, pihaknya akan memperbanyak mekanisme looping atau putar arah.
"Sejauh ini ada 32 traffic light di Kota Tangerang dengan jumlah persimpangan sebanyak 52 persimpangan, dan itu menurut kami, tidak efektif mengurangi kemacetan," ungkap Saeful, Rabu (13/3/2019).
Advertisement
Sebab, dari pengamatan di lapangan, penggunaan traffic light khususnya di jalur padat malah menambah kemacetan. Salah satunya, di Jalan Daan Mogot yang merupakan jalan perbatasan Tangerang dan Jakarta.
Menurut Saeful, lampu lalu lintas yang berada di kawasan setempat tidak efektif mengurangi kemacetan, malah berdampak menjadikan arus lalu lintas tersendat.
"Kalau di persimpangan ada traffic light, pasti ada pemberhentian atau antrean. Dampaknya, macet panjang. Tapi, kalau looping walaupun ada antrean, kendaraan terus bergerak," ujarnya.
Sejauh ini, uji coba penerapan mekanisme looping atau putar arah tersebut sudah dilakukan dibeberapa titik. Seperti kawasan Simpang Tujuh, Neglasari, menyusul kawasan Daan Mogot, baru ke Ciledug.
"Masih terus kita uji coba, belum terlihat secara signifikan pengurangan kemacetan dijalan dengan mekanisme itu. Tapi, kami target sekitar tiga atau empat tahun mendatang sudah diterapkan diseluruh persimpangan Kota Tangerang," tandas Saeful.
Â