Liputan6.com, Jakarta - Ledakan bom di rumah terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara melukai seorang anggota kepolisian dan warga setempat. Keduanya terkena serpihan bom rakitan milik terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah yang meledak saat penyergapan.
"(Petugas) luka di bagian mata dan tangan. Saat ini proses perawatan RS di daerah Sibolga. Masyarakatnya juga kena luka di bagian wajah dan tangan, satu orang," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Sementara tubuh istri dan anak Husain terkoyak menjadi beberapa bagian. Polisi telah mengidentifikasi bagian tubuh yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian sebagai seorang wanita berusia sekitar 30 tahun lebih dan seorang balita berusia sekitar 2 tahun.
Advertisement
Hingga saat ini, TKP belum bisa dinyatakan aman. Polisi juga belum bisa bergerak bebas melakukan olah TKP karena dikhawatirkan masih ada bom rakitan yang dapat meledak kapan saja.
"Police line aja belum bisa dipasang karena dikhawatirkan di balik reruntuhan bangunan itu masih ada sisa-sisa bom yang belum meledak. Kalau masih bisa dilihat, bom tersebut akan langsung diledakkan oleh tim Gegana dengan menggunakan robot. Jadi tidak bisa mendekat langsung karena cukup berbahaya," ucap Dedi.
Penangkapan Husain alias Abu Hamzah dilakukan Densus 88 Antiteror Polri di Sibolga pada Selasa 12 Maret 2019 sekitar pukul 14.23 WIB. Dalam operasi itu, sebuah bom meledak dari dalam rumah pelaku yang melukai petugas kepolisian.
Pada operasi itu, polisi baru bisa menangkap Husain. Sementara istri dan anaknya memilih bertahan di dalam rumah. Aparat terus melakukan negosiasi untuk membujuk istri dan anak Husain menyerahkan diri.
Namun negosiasi akhirnya gagal setelah istri Husain memilih meledakkan diri menggunakan bom rakitan dari dalam rumahnya sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Istri dan anak Husain tewas dalam peristiwa tersebut.