Sukses

3 Dampak Banjir Bandang Rendam Sentani Papua

Banjir tersebut membawa material tanah, batu bahkan kayu dalam bentuk gelondongan dalam jumlah yang cukup banyak.

Liputan6.com, Papua - Jalan Raya Sentani, Papua diterjang banjir. Banjir bahkan memutus Jalan raya Sentani-Kemiri, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Sabtu 16 Maret 2019 malam. Terjadinya banjir lantaran hujan deras yang mengguyur.

"Sekitar pukul 20.30 WIT, Sentani dan sekitarnya terjadi bencana alam banjir kiriman yang diperkirakan dari Gunung Syklop," ujar Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Wibowo Budi Santoso.

Banjir tersebut membawa material tanah, batu bahkan kayu dalam bentuk gelondongan dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga mengakibatkan terputusnya Jalan Raya Sentani-Kemiri dan masuk kedalam Komplek Lanud.

Tak hanya itu, banjir bandang tersebut juga memakan puluhan korban jiwa. Setidaknya ada 50 orang menjadi korban banjir bandang. Banjir bandang itu menerjang 9 kelurahan di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Berikut 3 dampak banjir bandang di Sentani, Papua, yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

1. Jembatan Putus

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura Sumartono mengatakan, selain sejumlah kawasan terendam banjir, hujan deras juga menyebabkan jembatan putus di kawasan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

"Adapun kawasan yang dilaporkan banjir diantaranya Doyo Baru, BTN Grand Doyo, BTN Gajah Mada, BTN Bintang Timur dan Kampung Toladan," kata Sumartono.

Sejumlah kawasan di sekitar Sentani, Papua saat ini dilaporkan terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu, 16 Maret 2019 sore.

Bahkan ada laporan tentang jembatan yang putus, namun pihaknya belum bisa memantau langsung ke lapangan karena banjir masih berlangsung. Jembatan di Kertosari juga dilaporkan putus.

Selain itu, Jalan raya Sentani-Kemiri, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Sabtu 17 Maret 2019 malam juga dilaporkan putus akibat diterjang banjir karena hujan deras mengguyur daerah itu.

"Sekitar pukul 20.30 WIT, Sentani dan sekitarnya terjadi bencana alam banjir kiriman yang diperkirakan dari Gunung Syklop," kata Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Wibowo Budi Santoso.

 

3 dari 4 halaman

2. Hujan Deras Mengguyur

Dampak hujan deras yang melanda kawasan Sentani, Papua sejak Sabtu, 16 Maret 2019 sore menyebabkan sejumlah kawasan terkena banjir.

Namun petugas SAR belum bisa memantau langsung di lapangan karena saat ini air cukup deras dengan membawa berbagai material dari gunung.

"Adapun kawasan yang dilaporkan banjir diantaranya Doyo Baru, BTN Grand Doyo, BTN Gajah Mada, BTN Bintang Timur dan Kampung Toladan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura Sumartono.

Banjir tersebut membawa material tanah, batu bahkan kayu dalam bentuk gelondongan dalam jumlah yang cukup banyak.

Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Wibowo Budi Santoso mengungkapkan debit air di Sungai Kemiri meluap hingga menggenangi empat unit rumah dan Masjid Ababil Lanud Silas Papare.

"Sekitar pukul 20.50 WIT, dilaporkan debit air bertambah dan menuju Mess Rajawali yang berada di Komplek Lanud Silas Papare, Namun tidak ada korban jiwa," katanya.

 

4 dari 4 halaman

3. 50 0rang Meninggal Dunia

Korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua terus bertambah. Hingga Minggu (17/3/2019) pukul 10.15 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 50 orang.

"Dari 50 orang meninggal dunia, 38 jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua, 7 jenazah di RS Marthin Indey, dan 5 jenazah di RS Yowari. Sebanyak 49 korban sudah berhasil diidentifikasi sedangkan 1 jenazah masih dalam proses identifikasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.

Dia menjelaskan, sebanyak 59 orang luka-luka yang dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkara dan RS Yowari. Dinas Kesehatan Jayapura dan Dinas Kesehatan Papua mengkoordinir penanganan tim medis bagi korban.

Sutopo mengatakan, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban diintensifkan untuk mencari korban. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan belum semua daerah terdampak dijangkau karena tertutup pohon, batu, lumpur dan material banjir banjir bandang.

"Kepala BNPB telah melaporkan kepada Presiden dampak bencana dan penanganan bencana banjir bandang," kata dia.