Liputan6.com, Jakarta - Senin pagi kemarin Gunung Anak Krakatau kembali meletus dengan ketinggian letusan 500 meter tanpa adanya dentuman. Status Gunung Anak Krakatau sendiri masih siaga level 3 dengan radius aman di luar 5 kilometer.
"Status masih sama, status siaga level 3 dengan radius aman di luar 5 kilometer. Radius berbahaya adalah di dalam 5 kilometer dari puncak kawah gunung berapi," tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di gedung BNPB, Senin (18/3/2019).
Dia menjelaskan, lokasi destinasi pariwisata di sekitar Gunung Anak Krakatau relatif aman. Masyarakat masih bisa berwisata tanpa khawatir ancaman erupsi ataupun tsunami.
Advertisement
"Pariwisata aman, jadi masyarakat bisa menikmati, tetap berwisata di sekitar Selat Sunda, karena kondisinya aman. Baik dari erupsi Gunung Anak Krakatau maupun dari ancaman tsunami yang ada," jelas Sutopo.
Sebelumnya Sutopo merilis, pada Senin dinihari pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB juga tercatat gempa guguran pada Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Gempa guguran ini terjadi akibat pertumbuhan kubah lava yang mana pertumbuhannya masih tergolong lambat. Atas guguran ini, muncul awan panas yang mengarah ke Malang.
"Awan panas meluncur melalui Kali Gendol mengarah ke Magelang. Jadi paling jauh juga 2 kilometer," ujar Sutopo.
Aktivitas warga pun dibatasi, yakni radius di luar 3 kilometer. Tidak ada bahaya tertentu bagi masyarakat dan tidak perlu ada pengungsian. Sebab masyarakat tidak ada yang tinggal di dalam radius 3 kilometer.
Sutopo juga mengatakan, masyarakat agar tetap tenang. Tidak perlu panik dan takut yang berlebihan, sebab kejadian ini adalah proses alamiah dan kondisi gunung masih terus-menerus dipantau oleh PVMBG.
Â
Reporter: Dewi Larasati