Sukses

Banser Surabaya Maafkan Tirto.id

Sikap ini, kata Rosyid, atas anjuran bila mana para kiai telah memaafkan, maka pihaknya wajib memaafkan.

Liputan6.com, Jakarta - Asisten Divisi Kerja Sama Satkorwil Banser Jawa Timur, Abdul Rosyid, menegaskan pihaknya memaafkan Tirto.id terkait meme yang dinilai mengandung ujaran kebencian.

"Sudah kami maafkan atas kekhilafannya," kata Asisten Divisi Kerja Sama Satkorwil Banser Jatim Abdul Rosyid, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (19/3/2019).

Sikap ini, kata Rosyid, atas anjuran bila mana para kiai telah memaafkan, maka pihaknya wajib memaafkan.

"Semoga kita semua dapat mengambil hikmah yang bermanfaat atas peristiwa tirto.id atau @TirtoID," kata Rosyid dalam keterangan tertulisnya.

Rosyid mengatakan, atas insiden tersebut dapat ditarik kesimpulan agar semua pihak selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial, agar tidak terjebak pada ujaran kebencian, sara, hoax dan fitnah.

Sebelumnya, Redaksi Tirto mengaku telah melakukan kesalahan fatal dan gegabah memotong sebuah kalimat untuk dijadikan meme.

Dalam meme Ma'ruf Amin, tirto menuliskan penggalan kalimat "zina (bisa) dilegalisir" diucapkan Maruf Amin sebagai salah satu contoh hoaks yang diarahkan kepada pasangan Jokowi-Maruf (selain azan dilarang dan Kementerian Agama dibubarkan).

Padahal, penggalan kalimat itu sebenarnya didahului oleh pernyataan (1) pentingnya memerangi hoaks karena membahayakan tatanan bangsa dan dilanjutkan dengan pernyataan (2) bahwa Maruf Amin bersumpah akan melawan semua usaha untuk merealisasikan hoaks-hoaks itu.

"Begitu redaksi menyadari konten tersebut sudah naik di akun Twitter @tirtoid, redaksi memutuskan untuk menghapusnya. Masih pada malam yang sama, tim multimedia segera membuat revisi meme dengan mencantumkan konteks pernyataan Maruf Amin menjadi 'Kami juga mengajak kita semua melawan dan memerangi hoaks, fitnah... seperti zina dilegalisir," tulis Tirto dalam keterangan tertulisnya, Senin kemarin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Permohonan Maaf

Hal serupa juga terjadi dalam meme lain yang mengomentari pernyataan Sandiaga Uno. Janji Sandiaga Uno, "Kami akan hapuskan UN", divisualkan dalam bentuk meme sembari dikomentari dengan kalimat: “Eh…? Kirain apus NU".

Tirto menilai komentar itu bukan hanya tidak perlu, melainkan juga insensitif dengan peran NU dalam konteks sosial di Indonesia.

"Kami meminta maaf terutama kepada nahdliyin dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)," ujar redaksi Tirto dalam keterangan tertulis yang dikutip kemarin.

Tirto melayangkan permohonan maaf kepada pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin terkait meme Ma'ruf Amin saat debat cawapres Minggu, 17 Maret 2019.

"Kami meminta maaf, terutama kepada Maruf Amin sebagai pihak yang paling dirugikan, termasuk juga kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) dan para pendukung pasangan 01, dan juga kepada publik," tulis redaksi tirto.id.