Liputan6.com, Bogor - Seorang pengemis tua diusir oleh Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP di kawasan Jalan Abdullah bin Nuh, Kota Bogor, Jawa Barat.
Ia diusir bukan karena tengah berbuat onar, melainkan si pengemis pria tua ini tepergok hendak mengemudikan mobil minibus untuk meninggalkan lokasi tempatnya mengemis.
Foto seorang pengemis tanpa hidung memiliki mobil Daihatsu Xenia warna hijau muda ini kemudian beredar dan menjadi bahan perbincangan di WhatsApp grup.
Advertisement
Si pengemis tua diketahui memiliki mobil lantaran saat dirinya hendak pergi karena melihat petugas Satpol PP, ia mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku baju dan buru-buru masuk.
Berikut terciduknya pengemis tua yang memiliki mobil dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Difoto saat Buka Mobil
Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor Dimas Tiko saat dikonfirmasi membenarkan foto yang beredar di media sosial adalah seorang pengemis yang biasa mangkal di Simpang Yasmin maupun Simpang Semplak dan diketahui memiliki mobil.
"Tidak ada tindakan karena posisi anggota sedang melakukan penertiban APK (alat peraga kampanye), tapi akan kami telusuri lagi," kata Dimas, saat dikonfirmasi di Bogor, Selasa, 19 Maret 2019 malam.
Para petugas hanya melakukan pengusiran terhadap kakek yang mengenakan sarung, baju koko, dan peci hitam itu. Sebelum meninggalkan lokasi, seorang anggota Satpol PP sempat memfoto saat pengemis membuka pintu kemudi mobilnya.
Kemudian foto tersebut tersebar di WhatsApp hingga menjadi trending topic, terutama di kalangan emak-emak di Bogor.
"Kemarin itu hanya diusir karena posisinya anggota kami sedang melakukan penertiban APK. Tapi nanti kami akan lakukan razia," ujar Kasatpol PP Kota Bogor Herry Karnadi.
Advertisement
2. Awal Mula Terkuak
Terkuaknya seorang pengemis tua memiliki mobil itu berawal saat sejumlah anggota Satpol PP sedang melakukan kegiatan penertiban alat peraga kampanye di kawasan Jalan Abdullah bin Nuh, tepatnya di Simpang Yasmin pada Senin 18 Maret 2019.
Karena dikira kedatangan petugas Penegak Perda yang hendak melakukan razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), pria yang belum diketahui identitasnya itu terlihat tergesa-gesa masuk area parkir gedung dekat Lotte Mart.
Secara kebetulan, kendaraan yang ditumpangi petugas Satpol PP pun masuk ke tempat yang dituju kakek tersebut dan parkir saling berdekatan.
Karena takut digelandang ke kantor, kakek tanpa hidung itu langsung mengeluarkan kunci mobil dari saku baju kokonya.
Namun, sesaat akan membuka pintu depan mobilnya, anggota Satpol PP yang sudah mengenali wajah pengemis itu lantas menghampiri dan menginterograsinya. Begitu mengetahui kakek itu memiliki kendaraan pribadi, para anggota Satpol PP pun tercengang.
3. Sudah Biasa Mengemis
Informasi yang dihimpun, kakek tanpa hidung ini biasa mengemis di Simpang Yasmin, Simpang Semplak, dan seputar Kampus IPB Dramaga. Pengendara yang sering melintasi kawasan tersebut tentu pernah melihat sosok pengemis ini.
Setiap hari, sang kakek ini selalu menengadahkan tangan meminta-minta kepada setiap pengendara yang berhenti di lampu merah maupun titik kemacetan.
Saat beraksi, penampilannya dibuat seolah miskin. Wajah tanpa hidung menjadi senjata ampuh untuk mendapatkan uang dari orang yang merasa kasihan.
Advertisement
4. Pengakuan Si Pengemis
Pengemis yang belakangan diketahui bernama Herman itu terjaring razia saat mengemis di Yasmin, Jalan Abdullah bin Nuh, Kota Bogor, Rabu (20/3/2019).
Saat ditanya petugas Dinsos, Herman membantah memiliki kendaraan roda empat dan rumah mewah, serta mempunyai tiga istri.
"Jadi apa yang diaampaikan di medsos itu fitnah, tidak benar. Saya bisa menuntut itu," ucap Herman.
Menurutnya, kendaraan Toyota Avanza warna hijau yang sempat viral di media sosial dia sewa berikut sopir sebesar Rp 85 ribu per hari.
"Iya naik mobil, tapi bukan punya saya. Itu tiap hari saya sewa sama tetangga. Sopirnya juga dia tiap hari diantar jemput," kilahnya.
Pria yang akrab disapa Enur ini mengaku menyewa mobil lantaran sudah tidak kuat lagi untuk mengangkat kakinya pada saat naik angkot.
"Kaki kalau diangkat begini ga bisa jalan, makanya pakai mobil," ucap pengemis berusia 87 tahun ini.
Enur juga membantah memiliki rumah mewah di Leuwiliang, Kabupaten Bogor dan mempunyai istri tiga. Menurutnya, ketiga istrinya kini sudah tiada.
"Kalau kawin memang tiga kali, tapi kawin-cerai, kawin-cerai, dan sudah meninggal semua. Yang pertama orang Madura, kedua Cimayang, ketiga orang Palembang," ujar dia.
Enur mengungkapkan sudah menjalani profesinya sebagai pengemis di sejumlah ruas jalan Kota Bogor sejak tahun 1980. Saat ini, dia lebih sering mangkal di lampu merah Simpang Yasmin maupun Simpang Semplak Kota Bogor.
Dari hasil mengemis mulai pukul 07.00 WIB sampai 11.00 WIB, dia mampu menghasilkan uang minimal Rp 150 ribu per hari. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari anak, menantu dan cucu-cucunya.
"Anak saya kerja gajinya kecil. Semua tinggal satu rumah, menantu, anak dan cucu," ujarnya.
5. Akan Direhabilitasi
Kakek tanpa hidung ini pun digelandang ke Kantor Satpol PP di Jalan Pajajaran Kota Bogor untuk dimintai keterangan.
Usai diinterograsi, pengemis bernama Herman itu selanjutnya dibawa ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) untuk didata.
Rencananya, pengemis yang mengenakan sarung, baju koko dan peci ini akan direhabilitasi.
Advertisement