Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membuka Rapat Koordinasi Nasional Camat 2019 di Hotel Ciputra, Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (20/3). Dalam acara itu, Tjahto mengajak camat seluruh Indonesia untuk menghadapi tantangan Bangsa.Â
Menurut Tjahjo, tantangan bangsa saat ini berbeda dan lebih kompleks, dibandingkan tantangan bangsa era sebelum reformasi. Oleh karena itu, menurut Tjahjo empat tantangan ini butuh peran serta camat.Â
Pertama, radikalisme dan terorisme. Camat harus mampu mengenal dan mengidentifikasi wilayahnya untuk menghindari dan meminimalisasi bibit radikalisme dan terorisme denganmenciptakan iklim kondusif.
Advertisement
"Tantangan yang dihadapi semakin kompleks, salah satu tantangan berat, yaitu radikalisme dan terorisme. Deteksi dini harus dipantau oleh camat, data penduduk dengan detail. Ini tantangan berat. Jangan seperti Sibolga tahu-tahu tertanam bom, tidakntermonitor, di Surabaya juga ada keluarga yang tahu-tahu melakukan aksi terror, tanpa diketahuigerak-geriknya," kata Tjahjo
Kedua, ancaman narkoba. Camat harus mendeteksi secara dini kemungkinan peredaran narkoba di wilayahnya. Salah satu upayanya dengan melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat setempat.
"Ini harus dicermati, ada enggak kampung narkoba atau warga yang kena narkoba. Harus ada komunikasi dengan tokoh setempat yang ada dilingkup kecamatan karena narkoba ini ancaman yang nyata dan tak sedikit merenggut nyawa anak bangsa," papar Tjahjo.
Ketiga adalah korupsi. Tjahjo meminta seluruh camat untuk mencermati area rawan korupsi. Pasalnya tak sedikit kepala daerah yang terjerat kasus korupsi karena tak memahami dan abai terhadap area yangdekat dan rentan penyelewengan.
"Kita harus mencermati area rawan korupsi. Paling utama ada di perencanaan anggaran, pengadaan barang dan jasa, hati-hati betul menghadapi dan menangani dana hibah, dan tak kalah bahaya jugaarea pajak dan retribusi daerah," pesan Tjahjo.
Keempat, masalah ketimpangan sosial. Camat harus melihat dengan jernih masalah sosial dan kesehatan yang terjadi di wilayahnya.
"Masalah ketimpangan sosial, tolong cermati apakah masih ada anak yang mengalami gizi buruk,masalah stunting, TBC, malaria, dan lain-lain. Ke depan arah pembangunan kita adalah membangunkulitas Sumber Daya Manusia (SDM), jangan sampai masalah sosial dan kesehatan menghambatpertumbuhan SDM yang bekualitas," ungkap Tjahjo.
Â
Â
(*)