Sukses

Y Terduga Teroris yang Tewas Bunuh Diri Juga Bakal Dinikahi Abu Hamzah

Teroris wanita yang ditangkap di Klaten itu tewas diduga bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai saat ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Liputan6.com, Jakarta - Terduga teroris berinisial Y alias Khodijah (39) ternyata juga akan diperistri Husain alias Abu Hamzah, tersangka terorisme di Sibolga, Sumatera Utara. Wanita yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah itu tewas diduga bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai saat ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Y merupakan satu jaringan dengan Abu Hamzah atau AH. Mereka telah merencanakan amaliyah atau teror dengan target aparat keamanan.

"Dan hasil pemeriksaan ternyata AH akan mempersunting dua orang, baik yang ditangkap di Tanjungbalai atas nama R alias Syuhama, dan termasuk Y alias Khodijah ini mau diperistri oleh AH," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

R alias Syuhama juga telah ditangkap Densus 88 di Tanjungbalai, Sumatera Utara bersama seorang terduga teroris lain berinisial M pada Rabu 13 Maret lalu. R merupakan janda terduga teroris bernama Andre yang tewas saat ditangkap di Tanjungbalai pada Oktober 2018 lalu.

"Seperti yang saya sampaikan dulu, pelaku-pelaku terorisme terutama perempuan memiliki militansi yang luar biasa, baik yang suicide bomber di Sibolga dan saudari Y. Yang bersangkutan rela meninggalkan suami dan anaknya, bahkan rela gadaikan rumah dan tanahnya," kata Dedi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Terkait dengan JAD

Y alias Khodijah ditangkap di Klaten, Jawa Tengah pada Kamis 14 Maret 2019 sore. Dia diduga terlibat dalam kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Husain alias Abu Hamzah.

Dia berencana ke Sibolga, Sumatera Utara bersama anggota jaringannya yanglain menemui Abu Hamzah untuk melakukan amaliyah atau aksi teror bersama dengan target aparat keamanan. Namun sebelum berangkat, para terduga teroris itu lebih dulu ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.

Y ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk diperiksa intensif. Namun dia ditemukan lemas diduga telah meminum cairan pembersih lantai untuk mengakhiri hidupnya.

Dia sempat mendapatkan penanganan medis di RS Polri pada Senin 18 Maret sebelum akhirnya meninggal dunia. Di dalam tubuhnya, tim dokter forensik menemukan zat kimia keras berupa asam klorida dengan kadar 8,5 persen.