Liputan6.com, Jakarta - Secara fisik boleh dibilang pria paruh baya ini lemah. Namun, jangan salah dibalik penampilannya, Herman yang belakangan diketahui berprofesi sebagai pengemis itu memiliki mobil Avanza warna hijau muda.
Sebelumnya, foto-foto Herman tengah membuka pintu sebuah mobil di area parkiran viral di media sosial. Adalah petugas Satpol PP Kota Bogor yang mengabadikan momen tersebut saat tengah menyisir atribut kampanye di Yasmin, Jalan Abdullah bin Nuh, Bogor.
Awalnya, anggota Satpol PP sedang menertibkan alat peraga kampanye (APK). Agar penertiban berjalan lancar, sejumlah pengemis yang sedang mangkal lantas diusir petugas. Karena dikira tengah melakukan razia para pengemis dan takut digelandang, pria yang akrab disapa Enur itu memilih pergi.
Advertisement
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Mengemis Sejak Tahun 1980
Kepada petugas, Herman mengaku sudah menjalani profesinya sebagai pengemis di sejumlah ruas jalan Kota Bogor sejak tahun 1980. Namun, untuk saat ini dia lebih sering mangkal dengan meminta-minta di lampu merah Simpang Yasmin maupun Simpang Semplak Kota Bogor.
Dari hasil mengemis dimulai pukul 07.00 WIB sampai 11.00 WIB, dia mampu menghasilkan uang minimal Rp 150 ribu per hari. Menurut Herman, uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari anak, menantu dan cucu-cucunya.
"Anak saya kerja gajinya kecil. Semua tinggal satu rumah, menantu, anak dan cucu," ujarnya.
Advertisement
Menuju Parkiran
Dia lalu menuju ke sebuah parkiran dan berhenti di sebuah mobil Daihatsu Xenia warna hijau. Kemudian dari kantong baju koko yang dikenakannya, Herman mengambil kunci dan mulai membuka pintu mobil. Di sinilah awal foto-foto tersebut viral di media sosial.
Setelah petugas Satpol PP Kota Bogor mengamankannya, apa saja fakta-fakta yang terungkap saat interogasi dari pengemis tanpa hidung:
2. Bantah Punya Mobil
Pria berumur 87 itu juga membantah mobil yang dibawanya merupakan mobil pribadi. Kepada petugas Dinas Sosial (Dinsos) Herman mengaku, mobil tersebut hanya mobil sewaan yang dibayar Rp 85 ribu per har ditambah sopir. Ya, pengemis ini punya seorang sopir pribadi.
"Iya naik mobil, tapi bukan punya saya. Itu tiap hari saya sewa sama tetangga. Sopirnya juga dia tiap hari diantar jemput," kilahnya.
Pria yang akrab disapa Enur ini mengaku menyewa mobil lantaran sudah tidak kuat lagi mengangkat kakinya pada saat naik angkot.
"Kaki kalau diangkat begini enggak bisa jalan, makanya pakai mobil," ucap pengemis berusia 87 tahun ini.
Advertisement
3. Miliki Rumah Mewah?
Dari hasil profesinya sebagai pengemis, Enur dikabarkan memiliki sebuah rumah mewah. Namun, hal ini juga dibantahnya.
"Jadi, apa yang disampaikan di medsos itu fitnah, tidak benar. Saya bisa menuntut itu," ucap sang pengemis tajir.
Enur mengaku dari pekerjaan mengemis dirinua bisa mendapatkan Rp 150 ribu per hari. Dikurangi untuk membayar sewa mobil, uang itulah yang dipakainya untuk menyambung hidup sehari-hari.
Enur diketahui tinggal di Kampung Cisauk RT 05 RW 01, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang. Pria 87 tahun ini tinggal bersama seorang anak laki-lakinya, menantu serta dua cucunya.
"Kalau tidak percaya ayo ke rumah saya, ini keadaan saya, jangan sampai di FaceBook itu simpang siur. Orang nggak punya apa-apa kok dibilang milioner, punya mobil. Mobil yang dibawa sebenarnya bukan mobil saya tapi mobil sewa,” tegasnya.
4. Istri 3
Terkait memiliki tiga istri , dia tak membantahnya. Namun, kondisinya kawin cerai.
"Kalau kawin memang tiga kali, tapi kawin-cerai, kawin-cerai, dan sudah meninggal semua. Yang pertama orang Madura, kedua Cimayang, ketiga orang Palembang," ujar Herman yang biasa disapa Enur.
Herman pun mengaku bahwa anak dan menantu, mengetahui profesinya sebagai pengemis. Namun, keduanya tak bisa melarang.
“Jadi hasil mengemis ini untuk membantu saja. Anak saya tahu saya mengemis. Tetapi mau bagaimana lagi karena memang kebutuhan untuk sehari-hari tidak terpenuhi,” beber Herman yang dilansir dari Jawapos.
Herman kini tinggal bersama putra dari istri pertamanya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dia bekerja sebagai petugas kebersihan dengan penghasilan Rp 800 ribu.
Advertisement