Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Mahyudin, mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menjamin bangsa Indonesia akan bertahan hingga 100 tahun lagi. Faktanya, banyak bangsa yang sebelumnya dinilai kuat, berpengaruh, bahkan memiliki banyak negara jajahan, tetapi kini negara itu sudah tidak ada lagi.
Dua diantara negara yang dulunya kuat dan kini tidak ada lagi adalah Andalusia dan Uni Soviet. Pada zamannya, Andalusia adalah negara yang sangat kuat dan ditakuti, baik oleh kawan maupun lawan-lawannya. Sementara itu, Uni Soviet dikenal sebagai negara super power, yang hanya bisa ditandingi oleh Amerika beserta sekutunya. Namun, kini Andalusia dan Uni Soviet sudah tidak ada lagi di peta dunia.
"Jadi, tidak ada yang bisa menjamin bahwa bangsa Indonesia akan bertahan selamanya. Bisa saja satu saat Indonesia akan sirna jika kita tidak bagus dalam menjaga dan merawatnya", ujar Mahyudin di hadapan Kerukunan Keluarga Besar Makassar (KKBM) saat membuka kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (21/3/2019).
Advertisement
Lanjutnya, agar hal tersebut tidak terjadi, seluruh masyarakat harus memiliki kepedulian terhadap keselamatan NKRI. Masyarakat tidak boleh terpengaruh oleh politik pecah belah, seperti yang pernah terjadi pada zaman penjajahan Belanda. Masyarakat juga harus mengutamakan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi dan golongan.
"Kita harus bangkit dari kebodohan. Pendidikan harus diutamakan karena hanya dengan pendidikan generasi muda kita bisa bersaing dengan pemuda-pemuda lain diberbagai belahan dunia," ucap Mahyudin.
Mendekati pemilu 2019, ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak gampang dibohongi berita hoax. Caranya, masyarakat tidak dengan mudah menyebarkan sebuah berita bila kebenarannya belum bisa dipastikan.
"Apapun pilihannya kita tidak boleh terpecah belah. Siapapun presiden yang akan terpilih Indonesia harus tetap aman sentosa," kata Mahyudin.
(*)