Sukses

Polri Luncurkan Aplikasi Anti-Calo Calon Taruna Akpol

Pelapor hanya perlu mendownload WBS dan mengikuti petunjuk langkah demi langkah yang terdapat di aplikasi tersebut.

Liputan6.com, Depok - Apel penerimaan anggota Polri dilangsungkan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat. Dipimpin Asisten SDM Kapolri, Irjen Eko Indra, ribuan peserta calon anggota Polri mengikuti pembacaan pakta integritas penerimaan anggota Polri terpadu.

Dalam pidatonya, Eko Indra mewanti calon anggota Polri untuk tidak percaya praktik calo yang menawarkan jalur belakang. Pihaknya pun menciptakan sebuah sistem untuk mendeteksi kecurangan tersebut.

"Setiap penerimaan Polri selalu ada oknum yang mengaku bisa membantu, itu selalu. Oleh karena itu kita sudah membuat sistem aplikasi yang namanya Whistleblowing System (WBS)," kata Irjen Eko di Mako Brimob, Depok, Minggu (24/3/2019).

Eko menerangkan, praktik laporan menggunakan sistem WBS sangat sederhana. Pelapor hanya perlu mengunduh WBS dan mengikuti petunjuk langkah demi langkah yang terdapat di aplikasi tersebut.

Selain WBS, Polri juga meluncurkan aplikasi senada bernama Clean n Clear atau CnC. Aplikasi ini lebih dikhususkan untuk para calon anggota Polri dan orangtua mereka.

"Jadi tolong pada para orangtua atau para calon yang ikut seleksi ini jangan percaya pada calo. Semua tergantung pada kemampuan calon anggota itu sendiri," tegas Eko.

Eko percaya, dengan terobosan Polri untuk seleksi calon anggotanya, menjadi bentuk nyata Polri bersih, transparan, akuntabel dan humanis.

"Jadi tidak ada KKN (korupsi kolusi nepotisme), tidak ada macam-macam. Mereka yang memang mampu itulah yang akan lulus," Eko menandasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Butuh Banyak Personel

Sebagai informasi, tahun ini Polri menargetkan kurang lebih 9.500 anggota baru di semua lini. Pendaftar tercatat saat ini telah mencapai sekitar 100 ribu-an pelamar.

Tahun ini Polri membuka lowongan hingga 350 slot taruna Akpol, Bintara 8.750 anggota, dan Tamtama 300-an anggota.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pernah mengumumkan, Polri tengah membutuhkan SDM cukup banyak. Sebab, di beberapa daerah jumlah personel yang ada belum mencukupi.

Hal ini dikarenakan banyak anggota yang pensiun, meninggal dunia atau penyebab lain. Menurut data SDM Polri, jumlah anggota Polri yang pensiun rata-rata 10 ribu dengan lain-lain sekitar 11 ribu-lah minimal per tahunnya. Karenanya jumlah 9.500 anggota baru dibutuhkan untuk mengisi kekosongan.