Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Ahmad Basarah, mengajak bangsa Indonesia mensyukuri dan merawat kemajemukan berdasarkan Pancasila. Menurutnya, kemajemukan merupakan salah satu takdir Tuhan Yang Maha Kuasa bagi bangsa Indonesia.
Hal tersebut Ahmad sampaikan dalam Seminar Kebangsaan bersama civitas akademika Universitas Muhamadiyah Malang beserta sekitar 500 orang guru-guru di lingkungan Muhamadiyah se-Malang Raya, pada Minggu (31/3/2019). Pernyataannya itu didasari oleh propaganda di sebagian masyarakat Indonesia yang masih mempertentangkan antara agama dan negara, bahkan ingin mengadu domba antara golongan Islam dan golongan Nasionalis.
"Relasi antara Islam dan Kebangsaan sejatinya sudah tuntas. Tidak ada lagi dikotomi apalagi pertentangan antara agama dan negara, atau antara Islam dan Kebangsaan. Keduanya saling melengkapi dan saling menguatkan," ujar Ahmad.
Advertisement
Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia telah membuktikan hal tersebut. Hal ini terlihat dari Putusan Muktamar Muhamadiyah ke- 47 Tahun 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan, yang menyebutkan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah. Negara Pancasila merupakan hasil konsensus nasional (dar al-ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al-syahadah) untuk menjadi negeri yang aman dan damai (dar al-salam) menuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan rida Allah SWT.
Dengan begitu, tidak ada lagi alasan apa pun, termasuk alasan theologis dan ideologis bagi bangsa Indonesia termasuk umat Islam, untuk tidak menerima Pancasila sebagai dasar dan ideologi final Bangsa Indonesia. Basarah menjelaskan, Pancasila adalah ideologi terbaik bagi bangsa Indonesia yang majemuk.
"Terdiri dari 17.504 pulau, lebih dari 260 juta penduduk, dan 733 bahasa. Puspa ragam kemajemukan itu diikat oleh ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia, juga merupakan salah satu takdir Allah SWT bagi bangsa Indonesia. Karena itulah jangan ada lagi yang mengingkari takdir Allah SWT tersebut," ucap Ahmad.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan, mengatakan bahwa sosok Ahmad Basarah sudah tidak asing di lingkungan keluarga besar Muhammadiyah. Sebab, dirinya sudah dikenal sebagai sosok yang sering menjembatani hubungan antara UMM dengan Jakarta dan antara PP Muhamadiyah dengan PDI Perjuangan.
"Pak Basarah ini bukan orang lain. Pak Basarah ini keluarga kita sendiri dan telah diputuskan menjadi staf pengajar di Paska Sarjana UMM," kata dia.
(*)