Sukses

3 Klarifikasi Dubes RI untuk Arab Saudi Terkait Tudingan Rizieq Shihab

Rizieq Shihab kali ini kembali mengundang kontroversi.

Liputan6.com, Jakarta - Rizieq Shihab saat ini masih berada di Arab Saudi. Lama tak terdengar kabarnya, Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu kembali mengundang kontroversi.

Kali ini, Rizieq Shihab menyebut kedatangan Menteri Luar Negeri (Menlu) ke Arab Saudi untuk mengarahkan dukungan warga negara Indonesia (WNI) di Pilpres, April mendatang.

Hal itu pun langsung dibantah oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. Dia menampik tudingan Menlu juga berkunjung ke kantor KBRI Riyadh, untuk kepentingan Pilpres.

Tak hanya itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily juga meminta kepada Rizieq Shihab untuk tak memprovokasi umat dengan menyebarkan berita hoaks.

Berikut 3 kelarifikasi Agus Maftuh soal pernyataan Rizieq Shihab yang dihimpun Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Dibantah Dubes

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Agus Maftuh Abegebriel membantah pernyataan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menyebut kedatangan Menteri Luar Negeri (Menlu) ke Arab Saudi untuk mengarahkan dukungan warga negara Indonesia (WNI) di Pilpres, April mendatang.

Menurut dia, kedatangan Menlu Retno, beberapa pekan lalu merupakan agenda kerja resmi pemerintah, yaitu meresmikan Pelayanan Satu Atap di KJRI Jeddah.

Dia menampik tudingan Menlu juga berkunjung ke kantor KBRI Riyadh, untuk kepentingan Pilpres.

"KBRI Riyadh jaraknya 1100 km dari Jeddah. Tidak benar Menlu RI datang ke Arab Saudi untuk mengarahkan KBRI dan KJRI menyukseskan pasangan capres-cawapres tertentu. Tuduhan Rizieq Shihab di Kota suci Madinah tersebut, fitnah," ucap Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/4/2019).

 

3 dari 4 halaman

2. Tidak Cabut Paspor

Tak hanya menampik kabar itu, Dubes Agus juga mengklarifikasi pernyataan Rizieq Shihab lainnya, yang menuduh dirinya mencabut paspor Imam Besar FPI itu.

Dalam video yang beredar, Rizieq juga menuding Dubes RI di Arab Saudi akan mencabut paspor WNI yang mendukung pasangan capres-cawapres tertentu.

"Tuduhan tersebut adalah sangat tidak berdasar dan mengarah pada penyebaran fitnah yang sistimatis terhadap perwakilan RI yang berada di Arab Saudi," kata Agus.

Agus menegaskan, tugas KBRI adalah memberikan perlindungan dan pelayanan kepada semua WNI yang sudah, atau sedang berada di Arab Saudi yang salah satunya adalah menerbitkan, memperpanjang paspor dan juga menerbitkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor).

"Bukan mencabut paspor-paspor WNI. Apa yang di sampaikan Rizieq Shihab, jelas sebuah fitnah,” kata dia.

 

4 dari 4 halaman

3. Minta Tak Sebar Hoaks

Dubes Agus pun meminta kepada Rizieq, yang kini bermukim di Mekkah untuk tidak mengotori kesucian kota tersebut dengan tudingan-tudingan yang mengarah kepada fitnah.

"Sebagai sesama santri yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren, saya pesankan kepada Rizieq Shihab, bahwa Kota suci Makkah dikenal sebagai kota turunnya wahyu pertama, dan kota Madinah adalah kota suci yang dikenal dengan Manba’ al-Ahadis an-Nabawiyyah as-Syarifah. Jangan kotori kesucian Makkah Madinah dengan menebar Kalimatul fitan as-Syani’ah (kata-kata penuh fitnah yang keji)," tegas Agus.

Selain itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily meminta Rizieq Shihab tak memprovokasi umat dengan menyebarkan berita hoaks.

"Ingat, Habib Rizieq kan sedang di tanah suci. Tebarkan kesejukan. Kita harus memiliki komitmen bahwa pemilu itu harus kita sambut dengan kedamaian. Jangan selalu memprovokasi umat," ujar Ace di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Beberapa waktu lalu, Rizieq Shihab mengatakan para elite partai politik yang mengusung Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin meminta para ketua TPS di Arab Saudi untuk memudahkan pemenangan paslonnya.

Ace pun meminta agar Rizieq tak gmpang menuduh dan sebaiknya langsung dilaporkan saja ke pihak yang berwenang. Dengan begitu, pengawasan bersama pun dapat dilakukan.

Ace pun menegaskan, Rizieq sebaiknya juga tidak langsung menyebarkan informasi yang tidak berdasar. Sebab, hal itu dapat menjadi fitnah.

"Kalau Habib Rizieq hanya mendapat informasi dari orang lain, apakah sudah dilakukan tabayun (verifikasi) atau belum? Setiap info itu harus dipastikan kebenarannya. Menjelang pencoblosan itu banyak info yang berseliweran yang belum tentu benar," tukas Ace.