Sukses

PVMBG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 5,0 di Sumenep

Gempa dengan magnitudo 5,0 pada kedalaman 10 kilometer mengguncang tenggara Sumenep, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - A Gempa dengan magnitudo 5,0 pada kedalaman 10 kilometer mengguncang tenggara Sumenep, Jawa Timur, terjadi pada pukul 08.22 WIB, Selasa (2/4/2019). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menjelaskan, gempa itu disebabkan oleh aktifitas sesar di lokasi tersebut.

Pulau Madura mayoritas merupakan bagian dari antiklinorium Rembang-Madura, yang berkaitan dengan aktifitas zona patahan Rembang-Madura-Kangean-Sakala (RMKS), dan hanya sebagian kecil yang merupakan pedataran pantai yang berupa dataran aluvial.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi, Kasbani pulau-pulau kecil terdekat dengan sumber gempa bumi, tersusun atas batuan gamping berumur tersier yang mengandung kumpulan fosil yang menunjukkan lingkungan pengendapan laut dangkal.

Kasbani menyebutkan guncangan gempa bumi akan terasa lebih kuat di daerah yang disusun oleh batuan berumur kuarter dan tersier yang telah mengalami pelapukan kuat karena bersifat urai dan mengamplifikasi guncangan gempa bumi.

"Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya yang dangkal, gempa bumi ini di sebabkan oleh aktifitas sesar di lokasi tersebut. Berdasarkan data Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG), guncangan gempa bumi dirasakan dengan intensitas II - III skala MMI (Modified Mercalli Intensity) di Situbondo serta II skala MMI di Denpasar dan Singaraja," kata Kasbani dalam keterangan tertulisnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tak Menyebabkan Tsunami

Kasbani menuturkan, gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami. Karena meskipun berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami.

Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini. Atas adanya peristiwa gempa bumi tersebut, PVMBG Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Tetapi tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil," ujar Kasbani.

Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempa bumi terletak pada koordinat 114,6° BT dan 7,24° LS, dengan magnitudo 5,0 pada kedalaman 10 kilometer, berjarak 84 kilometer tenggara Sumenep, Jawa Timur. Gempa tersebut terdeteksi pula oleh The United States Geological Survey (USGS), Amerika, yang menginformasikan bahwa pusat gempa bumi terletak pada koordinat 114,537° BT dan 7,212° LS, dengan magnitudo 4,6 pada kedalaman 21,3 kilometer.