Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) meminta semua pihak menahan diri untuk tidak berspekulasi terkait hasil pilpres 2019 yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei melalui hasil quick count.
Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama langkah sejumlah lembaga survei tersebut merupakan hal lumrah sebagai sebuah terobosan saintifik dalam demokrasi modern.
"Tapi itu hanya menggambarkan kecenderungan, yang tentu saja memiliki kemungkinan keliru dalam menarik kesimpulan," Kata Haris dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/4/2019).
Advertisement
Haris menilai, adanya deklarasi kemenangan dari salah satu paslon adalah reaksi alamiah dan wajar saja, tapi yang penting sampai saat ini proses perhitungan oleh KPU masih berjalan dan belum ada penetapan hasil pilpres
"Quick count lembaga survey mestinya harus berdiri di atas kepentingan demokrasi, bukan malah menjadi referensi pembentukan opini publik tentang hasil pilpres yang cenderung menguntungkan salah satu paslon," Ujarnya.
Haris menegaskan, lembaga survei tidak memiliki Kewenangan apa-apa terkait keabsahan dan legitimasi Pemilu, karena yang berhak menentukan hasil Akhir Pilpres adalah KPU.
"KNPI akan mengawal Perhitungan di KPU/KPUD agar bekerja sesuai dengan prosedur yang jujur dan profesional," ujarnya.
Dia mengatakan DPP KNPI telah membentuk posko pengaduan pelanggaran pemilu di berbagai daerah untuk kepentingan demokrasi dan menjamin bahwa program ini bertujuan untuk menjaga kualitas demokrasi yang merupakan amanah reformasi.
Â