Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan sembilan proyek infrastruktur yang pernah diajukan Pemprov DKI Jakarta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dalam proposal itu, Pemprov DKI mengajukan dana sebesar Rp 571 triliun.
Salah satu yang diajukan dalam proposal itu adalah proyek pembangunan moda raya transportasi (MRT) senilai Rp 214 triliun. Anggaran sebesar itu mencakup pembangunan secara menyeluruh, mulai dari jalur sepanjang 223 kilometer, stasiun, hingga kereta.
"Tentunya itu pembangunan yang lengkap. Jadi sudah intinya sampai MRT siap dipakai, itu namanya kebutuhan pembangunan," ujar Bambang di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Advertisement
Selanjutnya yakni pengembangan jaringan rel Light Rail Transit (LRT) sepanjang 116 kilometer sebesar Rp 60 triliun. Sedangkan pengembangan rute Transjakarta sepanjang 2.149 kilometer membutuhkan dana sebesar Rp 10 triliun.
Kemudian pengembangan jaringan rel eleveted loopline atau jalur layang sepanjang 27 kilometer membutuhkan dana sebesar Rp 27 triliun. Penyediaan pemukiman sebanyak 600 ribu unit dengan fasilitas pembiayaan 30 persen diperlukan biaya Rp 90 triliun.
Peningkatan pencakupan air bersih hingga 100 persen di DKI Jakarta sebesar Rp 27 triliun. Lalu peningkatan pencakupan jaringan air limbah hingga 81 persen di DKI membutuhkan Rp 69 Triliun.
Sedangkan untuk revitalisasi angkot hingga 20 ribu unit Rp 4 triliun dan pengendalian banjir serta penambahan pasokan air sebesar Rp 70 triliun. Sehingga secara keseluruhan Pemprov DKI membutuhkan dana sebesar Rp 571 triliun untuk infrastruktur Ibu Kota.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ajukan Proposal ke Jokowi
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan proposal sebesar Rp 571 Triliun ke Presiden Jokowi saat rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa 19 Maret 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengajuan proposal itu untuk membangun infrastruktur melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dia menyebut pembangunan itu tidak hanya untuk wilayah Ibu Kota, tapi juga beberapa kota penyangga.
"Tidak terbatas hanya DKI, sekarang Transjakarta membawa penumpang dari Bekasi dari Depok dari Tangerang bisa. Dan itu juga yang nanti akan terjadi lewat pembangunan infrastruktur transportasi," kata Anies di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu 20 Maret 2019.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan, nantinya transportasi Jabodetabek, seperti halnya PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, PT KCI hingga PT Transjakarta akan dikelola oleh holding badan usaha bila dana proposal telah dicairkan. Sehingga sejumlah moda transportasi itu dapat saling terintegrasi.
Advertisement