Liputan6.com, Jakarta - Nuansa kota tempo dulu masih kental di kawasan yang berada di Jakarta Barat ini. Gedung-gedung berarsitektur Belanda kokoh berdiri di setiap sudutnya.
Karena itulah kawasan wisata yang terletak di kawasan Taman Sari itu dinamakan Kota Tua.
Sejumlah barang peninggalan Belanda yang menjadi bukti kehadiran VOC di Batavia masih bisa dilihat di pusat kegiatan Kota Tua. Sebut saja Meriam Si Jagur.
Advertisement
Si Jagur atau Meriam Ki Jagur kini tersimpan rapi di halaman Museum Fatahillah Jakarta. Tepatnya di antara gedung Kantor Pos Jakarta Kota dan Kafe Batavia. Moncong meriam diarahkan ke arah Pasar Ikan.
Meriam ini konon memiliki kembaran di halaman Masjid Agung Banten. Banyak orang yang mengidentikkannya sebagai lambang kesuburan.
Menurut salah satu petugas keamanan di kawasan Kota Tua, Ki Jagur dibuat dari pecahan-pecahan meriam.
"Meriam Jagur itu kumpulan dari pecahan-pecahan berbagai meriam pada perang dulu," kata petugas itu kepada Liputan6.com.
Anda juga bisa berkuliner lho di Kota Tua Jakarta. Ada banyak kafe dan pedagang kaki lima yang bisa dijumpai di sini.
Usai memanjakan perut, pengunjung juga bisa berkeliling Kota Tua dengan sepeda ontel warna-warni. Tak perlu takut dengan harga sewanya. Cukup Rp 20.000 per 30 menit, Anda sudah bisa bernostalgia dengan fasilitas ini.Â
Wisata sejarah lainnya yang bisa ditemui di kawasan Kota Tua adalah Museum Fatahilah atau Museum Sejarah Jakarta. Bangunan itu dulunya digunakan sebagai kantor dan ruang pengadilan. Kini, spot tersebut menjadi salah satu lokasi paling favorit warga Ibu Kota untuk berswafoto ria.
Jika Anda perhatikan, pengunjung Kota Tua tak hanya sekedar disuguhkan bangunan tua yang memiliki nilai sejarah. Ratusan burung merpati yang memenuhi kawasan Kota Tua juga menjadi daya tarik yang tak kalah menghipnotis mata.
Burung-burung tersebut akan berkerumun saat memperebutkan makanan yang diberikan warga.Â
Â