Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan hari ini melakukan uji coba pengoperasian double double track (DDT) atau jalur dwi ganda Jatinegara ke Cakung sepanjang 9.5 kilometer.
Uji coba DDT ini akan berlangsung selama dua hari, hingga besok Sabtu 13 April 2019. Selama uji coba, kereta manggarai ke Bekasi akan mengalami keterlambatan.
Baca Juga
Pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melalui twitter @CommuterLine mengabarkan, mulai 12 April sehubungan telah dilakukannya Switch Over Stasiun Jatinegara Flow penumpang di Stasiun Jatinegara mengalami perubahan.
Advertisement
"Untuk KRL tujuan Bekasi semula menggunakan jalur 1 menjadi jalur 3 pintu yang dibuka sebelah kiri, untuk rangkaian 12 kereta 2 kereta dari belakang tidak mendapatkan peron. Untuk KRL tujuan Jakarta Kota semula menggunakan jalur 2 menjadi jalur 4 pintu yang dibuka sebelah kiri," tulis twitter @CommutterLine, Jumat (13/4/2019).
PT KCI memohon maaf atas ketidaknyamanan penumpang, sebab pengoperasian jalur DDT lintas Jatinegara-Cakung berimbas pada keterlambatan sejumlah perjalanan KRL rute Jakarta Kota-Bekasi/Cikarang.
"Saat ini penguraian antrean perjalanan KRL diperkirakan berlangsung hingga sore," diinfokan PT KCI.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Gunakan Transportasi Lain
PT KCI juga menyarankan penumpang agar mempertimbangkan moda transportasi lain jika terkendala keterlambatan kereta.
"Bagi pengguna KRL yang tidak dapat menunggu, PT KCI menghimbau untuk dapat mempertimbangkan pilihan transportasi alternatif. Sementara bagi pengguna yang tetap menggunakan KRL kami mengajak untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan tidak memaksakan diri naik ke dalam KRL," imbau PT KCI.
Berdasarkan pemantauan pada hari pertama pengoperasian DDT, lama keterlambatan kereta mencapai 1 jam. Akibatnya, penumpang menumpuk di Stasiun Bekasi.
Seorang penumpang KRL bernama Dio mengatakan, dirinya sudah berada di Stasiun Bekasi sejak 07.00 WIB, tapi setelah 1 jam 30 menit belum bisa naik KRL lantaran antrean yang cukup panjang.
"Penumpang numpuk di Bekasi, sampai sekarang belum bisa naik," ujar Dio.
Advertisement