Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan, pihaknya akan membuat inovasi politik yakni Aplikasi Solidaritas. Hal itu dibuat untuk mendorong transparansi dan pengawasan kinerja anggota dewan.
"Saya secara resmi mengajukan tawaran PSI kepada rakyat Indonesia. Tawaran untuk memperbaiki parlemen, mendorong transparansi lembaga terhormat DPR. Saya meluncurkan Aplikasi Solidaritas, inovasi PSI memanfaatkan kemajuan teknologi, yang memungkinkan publik ikut mengontrol kinerja angggota dewan," kata Grace dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat, 12 April 2019.
Untuk memenuhi harapan masyarakat selama ini, Aplikasi Solidaritas memungkinkan publik mengontrol kinerja anggota legislatif PSI, dan memberikan penilaian secara langsung. Dengan inovasi politik ini juga, anggota dewan diharuskan melaporkan kegiatannya dan wajib live report saat masa sidang DPR.
Advertisement
"Aplikasi ini menghubungkan konstituen dan anggota legislatif terpilih. Anggota legislatif melaporkan apa yang mereka kerjakan tiap hari, rakyat menilai apakah kerjaan para legislator telah memenuhi harapan mereka. Dan semua proses itu kami siarkan live di sosial media agar publik bisa ikut menilai kualitas termasuk mengajukan keberatan jika caleg itu bermasalah," ujarnya.
Grace mengungkapkan, rakyat bisa memecat anggota dewan dari PSI yang ketahuan berperilaku dan berkinerja buruk, semudah memberikan rating pada ojek online.
"Bila tidak rakyat berhak memecat mereka semudah memberi bintang 1 kepada supir ojek online yang buruk kinerja dan perilakunya," ungkapnya.
Ia berharap agar masyarakat bisa mendukung PSI pada Pemilu 2019. Sebagaimana diketahui, dari 185 juta lebih pemilih dalam DPT dan PSI membutuhkan setidaknya 7 juta suara untuk bisa menempatkan kader-kadernya di DPR RI.
"Partai ini hanya butuh 7 juta suara untuk lolos DPR. Saya percaya suara akal sehat itu masih ada dan akan membawa partai ini lolos ke Parlemen. Saya meminta dengan sangat dukungan anda semua rakyat Indonesia," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bentuk Kekecewaan
Selain itu, dibuatnya Aplikasi Solidaritas ini juga sebagai salah satu bentuk kekecewaannya terhadap kinerja anggota DPR 2014-2019. Jebloknya kualitas anggota dewan menjadi catatan sendiri bagi PSI.
Lalu, untuk memastikan kader PSI yang akan lolos ke Senayan dengan kualitas yang baik. Pihaknya pun melibatkan panelis independen yang terdiri dari tokoh-tokoh untuk melakukan seleksi terlebih dahulu dalam penjaringan bakal calon anggota legislatif.
"Usaha PSI memperbaiki mutu DPR dimulai dari proses seleksi calon anggota legislatif. Kami mengundang para panelis independen seperti Pak Mahfud MD, Pak Bibit Samad Riyanto, Ibu Mari Pengestu, Ibu Betty Alisjahbana, Mas Goenawan Mohamad, bang Ade Armando dan sejumlah tokoh nasional lainnya untuk menyeleksi caleg," pungkasnya.
Advertisement