Sukses

Tentukan Pilihan, Manfaatkan Masa Tenang Pemilu

Masa tenang terhitung dimulai sejak Minggu 14 April 2019.

Liputan6.com, Jakarta Pemilu Presiden tinggal menghitung hari. Berkaitan dengan momen tersebut, masyarakat diharapkan dapat menetapkan pilihan sebelum ke tempat pemilihan suara (TPS). Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan, dengan memanfaatkan masa tenang. 

Masa tenang terhitung dimulai sejak Minggu 14 April 2019. Memasuki masa tenang artinya berakhir pula hiruk pikuk kampanye Pilpres atau Pileg. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo.

Dia mengatakan bahwa visi dan misi kontestan pemilu telah dipaparkan. Dengan berakhirnya periode kampanye, masyarakat diasumsikan sudah memahami visi dan misi semua kontestan atau peserta Pemilu, termasuk dua pasangan calon presiden-wakil presiden. Sekarang pilihan dan keputusan ada di tangan masyarakat.

Kesadaran dan kemauan masyarakat menggunakan hak pilih bukan hanya penting, melainkan juga sangat diharapkan. Kesadaran menggunakan pilih itu, mau tak mau, patut untuk dikaitkan dengan tantangan riil yang sedang dihadapi bangsa dan negara saat ini. Sebab, bagaimana cara dan strategi menghadapi tantangan itu akan memengaruhi masa depan bangsa.

Ada tantangan terhadap eksistensi Pancasila, UUD 1945 serta keutuhan NKRI. Ada pula potensi tantangan terhadap keberlanjutan demokrasi jika bentuk dan dasar negara diubah. Tak kalah penting untuk digaribawahi adalah tantangan riil dibidang ekonomi sebagai konsekuensi Indonesia menapaki era Industri 4.0.

Semua tantangan itu jelas punya relevansi dengan penggunaan hak pilih yang melekat pada setiap warga negara dalam pemilihan umum serentak pada Rabu 17 April 2019. Setelah memahami rangkaian program yang dipaparkan semua kontestan selama masa kampanye dan lima kali debat Pilpres, pandangan dan penilaian kini sepenuhnya dikembalikan kepada kedaulatan masyarakat.

Tapi pertanyaannya sederhana saja. Siapa yang paling siap dan paling realistis dalam menghadapi atau merespons semua tantangan riel itu? Agar tidak salah pilih, disarankan agar setiap individu bijaksana dan cerdas menggunakan hal pilih. (Bamsoet)

 

 

(*)

Video Terkini