Liputan6.com, Surabaya - Sedikitnya 20 kiai berpengaruh di Jawa Timur, Jumat petang, menggelar pertemuan di kediaman Ketua PBNU Saifullah Yusuf di Gayung Sari, Surabaya, Jawa Timur.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (20/4/2019), para kiai yang hadir di antaranya pengasuh Pesantren lirboyo Kediri KH Anwar Mansur dan KH Kafabihi, pengasuh Pesantren Miftachussunnah Surabaya KH Miftahul Akhyar, pengasuh Pesantren Sidogiri Pasuruan KH Nawawi Abdul Jalil serta KH Mahrus Malik, pengasuh Pesantren Al Ihsan, Sampang, Madura.
Meski beberapa waktu lalu, para kiai ini memiliki perbedaan dukungan baik untuk capres dan cawapres 01 maupun 02. Namun, pada pertemuan ini para kiai sepuh sepakat untuk mengajak masyarakat menjaga keutuhan bangsa.
Advertisement
Para kiai menyerukan agar masyarakat khususnya para santri untuk menjaga keamanan dan kondusivitas serta stabilitas nasional pasca-pemilu. Para kiai sepuh ini meminta untuk melupakan perbedaan dukungan 01 dan 02 dan menerima apapun hasil pemilu setelah diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara di Jakarta, ratusan santri dan solidaritas ulama muda menggelar tasyukuran atas terselenggaranya pemilu yang berlangsung damai di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat malam. Dengan khidmat para santri dan ulama muda mengucap rasa syukur dengan membaca salawat nabi dan lantunan ayat-ayat suci Alquran.
Dengan berakhirnya pemilu serentak 2019, santri dan solidaritas ulama muda berharap seluruh rakyat Indonesia kembali bersatu meski berbeda pilihan selama tahapan pemilu. Para santri dan ulama muda meminta tak ada lagi sebutan pendukung 01 atau pendukung 02 karena keduanya adalah rakyat Indonesia.
Para santri juga memberikan apresiasi kepada KPU atas terselenggaranya pemilu serentak 2019.