Sukses

Pameran dan Simposium Pelayanan Publik Se-Jawa Timur Digelar di Banyuwangi

"Pameran dan simposium jadi bagian penting, terkait kebijakan yang harus diturunkan dalam bentuk format yang menyentuh masyarakat,"

Liputan6.com, Jakarta Simposium Pelayanan Publik se-Provinsi Jawa Timur digelar di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi selama tiga hari, terhitung mulai dari 24 April hingga 26 April 2019. Sejumlah inovasi pelayanan publik dari kabupaten se-Jawa Timur ditampilkan di pagelaran ini. 

 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Deputi Pelayanan Publik, Menpan RB, Diyah Natalisa resmi membuka Simposium Pelayanan Publik.

Khofifah mengatakan, pagelaran simposium dan pameran pelayanan publik diharapkan bisa menjadi referensi pemerintah di Jawa Timur, dan di Indonesia secara menyeluruh.

"Khofifah mudah-mudahan bisa menjadi referensi buat kabupaten se-Jatim, tapi se-Jawa. Pameran dan simposium jadi bagian penting, terkait kebijakan yang harus diturunkan dalam bentuk format yang menyentuh masyarakat," kata Khofifah saat menyampaikan sambutan dihadapan Bupati, pejabat SKPD dan Organisasi Perangkat Daerah Jatim, Rabu (24/4).

 

Khofifah melanjutkan, saat ini bukan lagi eranya mengunggulkan ego sektoral, melainkan harus berkolaborasi. Pengambil kebijakan, katanya harus menghentikan menerjemahkan kebutuhan masyarakat, sebab kebutuhan pelayanan publik berasal dari partisipasi masyarakat yang benar-benar dibutuhkan.

"Partisipasi masyarakat itu penting untuk mengukur OPD di Pemprov sudah baik belum, transparansi sudah baik belum. We have to open mind, pengambil kebijakan yang mampu menerjemahkan kebutuhan masyarakat, hentikan monopoli kebutuhan tafsir," jelasnya.

Dari situ, kata Khofifah, perlu adanya keselarasan dari pemerintah provinsi ke pemerintah daerah ketika memandang satu persoalan. Hal ini perlu diselaraskan agar kebijakan bisa dieksekusi secara cepat, efektif dan transparan.

 

"Menyamakan frekuensi dari gubernur sampai bupati itu penting, agar ketika melihat satu masalah bisa nyambung, dan penyelesaian efektif. Bagaimana layanan pemprov, cepat, efektif, dan transparan," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terimakasih atas dukungan pemerintah provinsi kepada Kabupaten Banyuwangi selama ini. Sejumlah inovasi telah lahir di Banyuwangi dan mendapatkan penilaian SAKIP A berulangkali dari Kemenpan RB.

"Terimakasih telah memberikan perhatian. Kami punya Garda ampuh untuk memburu anak-anak putus sekolah, kami punya Tim pemburu kemiskinan, buta huruf. Kami juga kerjasma dengan Gojek untuk kirim rantang kasih berupa makanan ke warga Lansia, inovasi gojek antar obat. Sekarang kami kerjasama dengan warung pintar, dan yang antri sekarang sudah ada 20 ribu.Dan sekarang sudah ada 100 lebih di Banyuwangi," papar Anas menjelaskan sejumlah inovasi yang telah dilakukan di Banyuwangi.

 

 

 

(*)