Liputan6.com, Jakarta - Festival Kopi Banten pertama kali digelar di Pendopo Bupati Serang. Sebagai tuan rumah, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bahkan mendadak menjadi barista, belajar langsung dan menikmati kopi yang dibuatnya.
“Kopi yang dibuat dengan teknik yang baik dan penuh kesabaran, ternyata nikmat,” kata Ratu Tatu Chasanah, Rabu (24/4/2019).
Baca Juga
Ia kemudian memberikan kopi hasil racikannya kepada Wakil Bupati Pandji Tirtayasa yang langsung kagum dengan kenikmatan kopi hasil racikan Bupati Serang.
Advertisement
Ratu Tatu Chasanah meracik arabika simalungun metode V60. Memakai suhu air 82° dengan rasio 1:15. Keunikan atau kelebihan metoder V60, bisa lebih banyak mengeluarkan rasa dari kopi. V60 dinilai paling pas untuk menyeduh kopi yang digiling sedikit kasar dengan takaran 15 gram.
Usai meracik kopi arabika simalungun, ia setengah bercanda tertarik untuk bisa berbisnis kopi. Apalagi, Kabupaten Serang punya sentra perkebunan kopi rakyat di Kecamatan Cinangka, yang dekat dengan Pantai Anyer.
“Kopi ini kan sedang digandrungi, makanya kafe-kafe kopi bermunculan. Sentra kopi di Kabupaten Serang bisa juga menjadi objek wisata,” ujar Ratu Tatu Chasanah.
Banten Kembangkan Kopi
Tatu mempersilakan para komunitas kopi maupun barista untuk memanfaatkan halaman Pendopo Bupati Serang pada Sabtu-Minggu untuk menjadi tempat menjajakan kopi dan tempat nongkrong yang positif.
“Kita bisa buktikan bahwa Banten punya kopi, bertahap kita kembangkan,” ujarnya.
Khairul Imam, barista dari The Suryadis Coffee mengaku terkesan dengan Festival Kopi Banten, apalagi berkesempatan meracik kopi dan berinteraksi langsung dengan Bupati Serang.
“Saya bersyukur, khususnya Kabupaten Serang ngeh (sadar dan paham) dengan kopi,” ujarnya.
Festival Kopi Banten, kata Imam, membuat pelaku sekaligus pecinta kopi di Kabupaten Serang khususnya merasa dihargai dan dianggap ada oleh semua kalangan. “Pokoknya acaranya keren,” ujar Imam.
Advertisement