Sukses

Brimob Jaga Ibu Kota Selama Pemilu hingga Pelantikan Presiden Terpilih

Kedatangan Brimob itu guna mengamankan rangkaian Pemilu 2019 hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 atau Oktober mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pasukan Brimob Nusantara sambangi DKI Jakarta. Kedatangan Brimob itu guna mengamankan rangkaian Pemilu 2019 hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 atau Oktober mendatang.

"Operasi untuk Pilpres dan Pileg sampai 20 Oktober, saat pelantikan Presiden," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/4/2019).

Argo menjelaskan, Polda Metro Jaya membutuhkan tambahan personel untuk melakukan pengamanan rangkaian acara demokrasi itu. Apalagi, seluruh personel di wilayah Polda Metro Jaya juga tengah fokus untuk mengamankan proses penghitungan suara sampai di tingkat kecamatan.

"Kalau dari polda (personel turun) ke polres, polda kosong enggak? Kosong. Kalau mabes diturunkan ke polda berarti mabes perlu personel enggak? Perlu. Personel dari daerah yang kerawanannya tidak tinggi dikirim ke sini untuk backup ya," ujar Argo.

Namun, dia menegaskan untuk jumlah pastinya personel Brimob yang dikerahkan di Jakarta sesuai dengan kebutuhan intelijen.

Lebih lanjut, Argo menegaskan, situasi keamanan di Jakarta sampai saat ini masih kondusif dan aman. "Secara umum kondusif, aman, tidak ada yang menonjol," pungkas Argo.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kata Mabes Polri

Sebelumnya, Mabes Polri menyebutkan pengerahan personel Brimob dari sejumlah wilayah lantaran tahapan pemilu 2019 nantinya terpusat di DKI Jakarta.

"Betul bahwa anggota Brimob melaksanakan tugas di Jakarta karena seluruh penahapan pemilu terakhirnya adalah di Jakarta, tanggal 22 Mei penetapan hasil pemilihan secara nasional di KPU," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/4).

"Oleh karena itu, kondisi Jakarta harus dalam kondisi yang aman, karena Jakarta barometer nasional, harus aman. Kita harus pastikan seperti itu," sambungnya.