Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang terus mengguyur Bogor dan Jakarta, menyebabkan banjir di beberapa daerah. Salah satunya di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ratusan rumah di kawasan tersebut, tepatnya di Jalan Kemuning dan Jalan Tanjungan atau di belakang Volvo ini terendam banjir sejak pukul 03.00 WIB, Jumat (26/4/2019). Banjir di kawasan tersebut bukan karena hujan yang terus mengguyur Jakarta saja, melainkan kirim air dari Katulampa, Bogor, Jawa Barat.
"Air kiriman dari Bogor sampai jam 3 pagi tadi, itu kiriman banjir yang siaga satu ketinggian air di Katulampa 220 sentimeter," kata Rescue Amphibi Bang Iis Oi kepada merdeka.com.
Advertisement
"Kalau di RW 05 itu baru ada satu RT aja yang kena di RT 05. Nah, yang di RW 06 itu yang banyak, ada 7 RT yang kena. Yang kena di RT 1, 10, 11, 12, 13, 14, 16. Data sementara itu sekitar 250 KK yang terendam banjir," sambungnya.
Ia menyebut, ketinggian air di Katulampa sempat surut mencapai 180 sentimeter. Namun, surutnya air tersebut hanya bertahan selama 2 jam saja.
"Di Katulampa sempat surut ketinggian airnya, dari 220 sentimeter jadi 180 sentimeter. Tapi pas jam 11 sampai jam 12 malam, air naik lagi sampai 250 sentimeter," sebutnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Air Masih Meluap
Sampai saat ini, air masih terus meluap hingga sampai ke jalan besar atau perumahan warga yang jarak cukup jauh dengan kali Ciliwung tersebut.
"Puncaknya itu semalam di Depok jam 3 pagi. Di Depok itu ketinggian sampai 410 sentimeter, makanya pas jam 6 pagi itu air langsung makin meluap sampai ke rumah Haji Jamsir yang jarak ke kali itu sekitar 150 meter," ungkapnya.
Meski begitu, tidak ada korban dalam banjir tersebut. Karena, warga sudah mulai mengungsi sejak pukul 20.00 WIB, Kamis 25 April.
"Kalau korban alhamdulillah enggak ada, tapi ada 2 sekolah yang kena. Satu SDN 22 sama MTSn 23, sama itu SMPN 46 dikit lagi kena. Sam tadi sempat ada ular sanca di RT 10," ujarnya.
"Terus kalau bantuan baru dari relawan KSB (Kampung Siaga Bencana) saja ini," sambungnya.
Reporter: Nur Habibie
Advertisement