Sukses

Deklarasi Malino I Dianggap Masih Relevan

Para deklarator Malino I tetap bertekad menjalankan butir-butir perjanjian terdahulu. Situasi Poso, Sulawesi Tengah, yang kembali mencekam dianggap ulah provokator.

Liputan6.com, Palu: Sepekan terakhir Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali memanas. Kendati demikian, para deklarator Perjanjian Malino Pertama yang bertemu kembali di Kota Palu, Sulteng, tetap sepakat menjalankan butir-butir kesepakatan. Mereka menganggap kesepakatan pada 20 Desember 2001 itu masih relevan. Pernyataan itu mereka lontarkan di hadapan Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Da`i Bachtiar, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla, dan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar di Togian Room Hotel Palu Golden, Kota Palu, Senin (12/8) [baca: Deklarator Malino Kembali Bertemu].

Para deklarator juga memandang, situasi Poso yang kembali mencekam bukan dilakukan kelompok-kelompok yang selama ini menyepakati Deklarasi Malino Satu [baca: Poso Kembali Mencekam]. Karena itu, mereka bersepakat secara bersama-sama mencari pihak atau provokator yang mengacaukan Poso. Dengan kata lain, para pengacau itu adalah musuh bersama.

Pada kesempatan yang sama, Kapolri menyatakan bahwa jajarannya hingga saat ini belum menangkap para pengacau keamanan di Poso. Alasannya, tindakan mereka dinilai belum memenuhi syarat pelanggaran hukum. Da`i menambahkan, bukti-bukti yang dikumpulkan pihak kepolisian baru sebatas informasi sepihak yang tak bisa dijadikan pegangan. Namun, Kapolri berjanji menindaklanjuti laporan masyarakat setempat yang menyebutkan keterlibatan anggota kepolisian dalam serangkaian aksi kekerasan di Poso.(ANS/Yudi Sutomo)
    EnamPlus