Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, ada beberapa titik di jalur darat yang diprediksi menjadi pusat kemacetan saat arus mudik lebaran tahun ini. Moeldoko menyebut titik pertama yaitu di Tol Jakarta-Cikampek.
"Ada beberapa titik krusial yang perlu diwaspadai. Yang pertama adalah Tol Cikampek, nanti itu sangat mungkin kalau tidak di-manage dari sekarang akan terjadi kemacetan luar biasa," ujar Moeldoko saat memimpin rapat koordinasi persiapan mudik di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Dia mengatakan, Kementerian Perhubungan dan Ditlantas Polri akan memberlakukan sistem jalur lawan arah atau contraflow untuk mengatasi kepadatan kendaraan di Tol Cikampek saat mudik Lebaran. Conftraflow ini akan diterapkan pada waktu-waktu tertentu.
Advertisement
"Nanti akan ada jadwalnya dan akan diumumkan. Jauh-jauh hari akan diumumkan sehingga nanti semua aware dengan situasi yang dihadapi, ada jadwalnya," Moeldoko menjelaskan.
Titik rawan macet yang kedua yaitu, pintu keluar Tol Lampung. Moeldoko memastikan Ditjen Hubungan Datat Kemenhub telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran.
"Mungkin nanti exit-nya itu akan ada kemacetan. Itu harus harus kita waspadai. (Tol Sumatera) itu yang menjadi atensi," tutur Moeldoko.
Puncak Arus Mudik
Pemerintah sendiri memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan dimulai pada 31 Mei. Sementara arus balik diprediksi mulai 9 Juni.
"Sudah kita antisipasi (arus balik dan mudik)," ucap Moeldoko.
Dalam rakor ini hadir Menkominfo Rudiantara, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dan Asops Kapolri Rudy Sufahriadi. Tampak pula Dirut Jasa Marga Desy Arryani, hingga Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana Pramesti.
Advertisement