Sukses

Ragam Persiapan dan Pesan Jelang Hari Buruh 1 Mei

Baik Presiden Jokowi maupun Wapres Jusuf Kalla berharap, aksi buruh dapat berjalan dengan baik dan kondusif. JK juga mengimbau agar para buruh tetap tertib.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Buruh akan diperingati pada Rabu, 1 Mei 2019 besok. Berbagai persiapan pun dilakukan. Karena biasanya, para buruh akan turun ke jalan melancarkan aksinya.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, hingga saat ini sudah 14 serikat buruh yang mengajukan permohonan untuk menggelar aksi.

Dengan begitu, maka pihaknya pun akan menerjukan para personelnya agar aksi buruh dapat berjalan dengan aman dan damain.

Baik Presiden Jokowi maupun Wapres Jusuf Kalla berharap, aksi buruh dapat berjalan dengan baik dan kondusif. JK juga mengimbau agar para buruh tetap tertib.

Berikut ragam persiapan dan pesan jelang aksi Hari Buruh 1 Mei dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 7 halaman

1. Ada 14 Serikat Buruh Ajukan Izin Aksi

Polda Metro Jaya hingga kini masih mendata dan mempersiapkan pengamanan Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada 1 Mei.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, hingga saat ini sudah 14 serikat buruh yang mengajukan permohonan untuk menggelar aksi.

"(Izin aksi May Day) Ada 14 sudah masuk, serikat yang akan mengadakan aksi," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin, 29 April 2019.

Kata Argo, dalam aksi May Day itu Polri mengharapkan agar seluruh buruh melakukan aksinya dengan damai. Bahkan, Polri berharap buruh menciptakan tren positif yang diingat oleh masyarakat.

"Intinya adalah silahkan untuk memperingati hari ulang tahun buruh dengan memanfaatkan hal yang positif, ntah itu melalui kegiatan donor darah, bamsos, ke anak yatim dan sebagainya, itu yang sangat positif sekali. Diharapkan tidak menjadi ajang untuk trek-trek (motor), yang penting untuk ajang positif," kata Argo.

 

3 dari 7 halaman

2. Puluhan Ribu Buruh Turun ke Jalan

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan sekitar 50 ribu buruh akan hadir dalam peringatan Hari Buruh di Istora Senayan.

Peringatan May Day akan dimulai pukul 10.00 WIB dengan diikuti massa buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Serang, Banten dan Cilegon.

Para buruh tersebut akan menyerukan tujuh tuntutan yakni menolak upah murah, penghapusan sistem 'outsourcing', mendesak peningkatan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun, mendesak penurunan TDL (Tarif dasar listrik) dan harga sembako.

Serta mendesak kenaikan pendapatan guru, tenaga honorer dan pengendara ojek online, serta meminta Pemerintah menegakkan demokrasi yang jujur dalam Pilpres 2019.

 

4 dari 7 halaman

3. Puluhan Ribu Personel Disiagakan

Ribuan personel gabungan Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta bersiap amankan hari buruh atau May Day di Jakarta yang jatuh pada 1 Mei. Ribuan personel itu nantinya akan dibagi dua lokasi berbeda.

"Kita siap untuk amankan hari buruh ya pada 1 Mei besok. Ada dua lokasi, pertama di lokasi Istora Senayan kita siapkan sekitar 1.500 personel gabungan dan kedua di Istana Negara ada 25.000 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (30/4/2019).

Di Istana Negara, kata Argo, buruh akan menyampaikan tuntutan kepada pemerintah. Sementara di Istora Senayan akan diadakan ceramah.

Kata Argo, perbedaan jumlah itu dikarenakan massa di Istora Senayan yang diperkirakan tidak sebanyak jika dibandingkan massa di depan Istana Negara.

"Karena kan di Istora cuma dikit di lingkaran itu aja di situ," kata Argo.

Selain itu, ia menyebut ekstimasi massa buruh yang akan hadir di kedua lokasi itu mencapai 30 hingga 40 ribu orang. Mereka akan menyampaikan aspirasinya di hari buruh tersebut.

"Nantinya ada sekitar estimasi 30.000 hingga 40.000 buruh yang ada di berbagai lokasi untuk melaksanakan kegiatan, seperti kegiatan di Istana Negara untuk menyampaikan beberapa tuntutan. Kemudian, ada juga kegiatan karnaval, mobil hias, dan bantuan sosial (bansos)," beber Argo.

 

5 dari 7 halaman

4. Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Tak hanya mempersiapkan menjaga keamanan saat Hari Buruh, aparat kepolisian juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas.

Namun, menurut Kombes Argo, semuanya bersifat situasional.

"Ya itu nanti anggota di lapangan yang lebih tahu ya," pungkas Argo.

 

6 dari 7 halaman

5. Harapan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap perayaan Hari Buruh 1 Mei besok, berjalan baik dan kondusif.

"Yang paling penting besok pada May Day, Hari Buruh ya kita berharap perayaan berjalan baik dengan kegembiraan dan kondusif," kata Jokowi usai makan siang bersama karyawan PT KMK Global Sports I di Kelurahan Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (30/4/2019).

Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, jika dirinya terpilih kembali sebagai Presiden periode 2019-2024 akan meningkatkan skill buruh. Jokowi yakin peningkatan skill berdampak pada kenaikan gaji buruh.

"Saya kira yang paling penting kita ini kan meningkatkan produktivitas lewat reskilling, upskilling sehingga kalau sudah produktif perusahaan menggaji lebih tinggi itu mampu. Karena produktivitas juga menyangkut produksi berapa yang dihasilkan, kalau yang dihasilkan naik saya kira kalau gaji dinaikkan juga enggak ada masalah," ucap Jokowi.

 

7 dari 7 halaman

6. Permintaan JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengimbau para buruh untuk tertib dan tidak menghambat lalu lintas ketika mengikuti acara peringatan Hari Buruh atau May Day yang akan digelar Rabu 1 Mei 2019.

"Pasti harus tertib. Besok libur, jadi agak bebas sedikit. Mau (turun) ke jalan silakan, tapi jangan menghambat jalannya lalu lintas," kata Wapres JK di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (30/4/2019) seperti dilansir Antara.

Terkait rencana kedatangan capres Prabowo Subianto pada peringatan Hari Buruh di Istora Senayan, JK menanggapi bahwa siapa saja boleh hadir dalam acara Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei.

"Siapa saja boleh hadir, kalau soal hadir ya silakan saja," tambah JK.