Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir di Bengkulu. Faktor tersebut adalah kombinasi antara alam dan faktor manusia.
"Faktor alam memang curah hujan, kalau kita melihat luas wilayah dari 19 kabupaten kota yang ada di Bengkulu, memang hujan sangat ekstrem yang mengakibatkan sungai-sungai meluap ditambah dengan kerusakan alam dan lingkungan terjadi," kata Sutopo di Graha BNPB, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019).
Baca Juga
Selain itu, ada faktor lainnya hingga bencana itu terjadi. Di mana, kerusakan akibat banyaknya proyek tambang dan juga perumahan.
Advertisement
"Perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi perkebunan, kemudian juga ada tambang, pembangunan perumahan di daerah rawan bencana dan banjir. Kalau hujannya tidak terlalu ekstrem, ya mungkin terjadi banjir tapi tidak luas," ujarnya.
"Jadi, dalam hal ini kejadian yang ada di Bengkulu itu kombinasi secara umum, kombinasi antara alam dan antropogenik. Namun kalau kita melihat dari 29 orang meninggal dunia, 9 orang hilang sebagian besar adalah di Kabupaten Bengkulu tengah, terutama di wilayah Gunung Kumbu. Korban paling banyak adalah karena longsor tentu juga karena aspek lingkungan tadi," sambungnya.
Dengan faktor-faktor itu, lanjutnya, kejadian di Bengkulu tak dapat dihindari. Sehingga, curah hujan yang meresap di tanah hanya sedikit akibat faktor tersebut.
"Di mana ketika hujan sebagian besar air menjadi aliran permukaan yang kemudian mencari ke sungai-sungai yang ada hanya sebagian kecil yang meresap ke dalam tanah," pungkas Sutopo.
Reporter: Ronald
Â